Menu

Respon Ganjar Pranowo Usai Diberi Sanksi Oleh PDIP Terkait Pernyataan Siap Nyapres 2024

Amastya 25 Oct 2022, 08:40
Begini respon Ganjar Pranowo usai diberi sanksi oleh PDIP terkait pernyataannya siap nyapres 2024 /sindonews.com
Begini respon Ganjar Pranowo usai diberi sanksi oleh PDIP terkait pernyataannya siap nyapres 2024 /sindonews.com

RIAU24.COM Ganjar Pranowo dipanggil DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atas pernyataan yang siap mencalonkan diri menjadi Capres 2024.

Gubernur Jawa Tengah ini mengakui dirinya mendapat sanksi teguran lisan karena pernyataannya tersebut.

Hal ini disampaikan Ganjar setelah ia memberi klarifikasi terkait pernyataannya tersebut di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2022).

Buntut dari sanksi teguran, Ganjar pun mengakui tindakannya tersebut dan akan memperbaikinya.

"Saya diberikan sanksi, rasanya saya harus memperbaiki," ujar Ganjar.

Kemudian, kader PDIP ini setuju terkait pengusungan Capres dan Cawapres 2024, merupakan keputusan Ketua Umum DPP PDIP, yakni Megawati Soekarnoputri.

"Ada statement ya memang ramai dan dapat peringatan, ini bagian dari disiplin," terang Ganjar.

Ketua Dewan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun dan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mendengarkan secara langsung klarifikasi yang dilakukan Ganjar.

"DPP PDIP memutuskan menjatuhkan sanksi ke Pak Ganjar Pranowo teguran," ujar Komarudin Watubun pasca memintai Ganjar Klarifikasi.

Komarudin mengatakan, sebenarnya pernyataan Ganjar tersebut tidak melanggar aturan partai. Namun pernyataannya multitafsir.

"Meskipun pernyataan itu tak melanggar tapi menimbulkan multitafsir," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, pernyataan Ganjar siap nyapres ditegaskannya dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi swasta.

Dalam wawancara itu, Ganjar disinggung perihal namanya yang menjadi salah satu capres potensial berdasarkan hasil survei.

Ganjar mengatakan, sebagai kader PDIP, dia tentunya harus menghormati apa yang menjadi keputusan partai. Namun di sisi lain, ada juga realitas sosial yang tidak boleh diabaikan.

"Maka kalau bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenernya kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).

(***)