Xi Jinping Akui Indonesia Jadi Negara Sahabat Pertama yang Dikunjungi Pasca Kongres Partai Komunis
RIAU24.COM - Xi Jinping selaku Presiden China mengungkapkan bahwa Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi negara sahabat pertama yang diterimanya di Beijing sejak pandemi Covid 19.
Sekedar informasi, Jokowi berkunjung ke Beijing pada Juli lalu.
"Tiga bulan yang lalu Yang Mulia berkunjung ke Beijing sebagai pemimpin negara sahabat pertama yang diterima pihak Tiongkok secara tersendiri sejak pandemi covid 19 merebak," kata Xi Jinping dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/11/2022).
Oleh karena itu sebagai balasannya, Xi Jinping memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi seusai kongres Partai Komunis China.
"Saya memilih Indonesia sebagai negara pertama yang saya dikunjungi setelah kongres Nasional ke 20 partai komunis Tiongkok selesai. Hal ini membuktikan posisi penting hubungan Tiongkok Indonesia dalam kebijakan luar negeri kita masing-masing," tambahnya.
Di kesempatan yang sama Xi Jinping juga mengucapkan selamat atas kepemimpinan Jokowi yang dianggap berhasil dalam pelaksanaan KTT G20.
"Saya ucapkan selamat kepada Yang Mulia yang berhasil memimpin KTT G20 Presidensi. Negara bapak telah menyumbangkan tenaga khas Indonesia dalam hal memperdalam tata kelola global serta mendorong pemulihan ekonomi dunia," jelasnya.
Soal proyek strategis kereta cepat Jakarta Bandung, Xi Jinping menganggapnya sebagai sebuah kerja sama yang menghasilkan pencapaian nyata bagi kedua negara.
"Semua ini adalah pencapaian nyata yang tidak hanya memberikan kesejahteraan kepada rakyat kedua negara tetapi juga mendatangkan hasil positif baik itu ditingkat regional maupun global Dan memberikan teladan sesama negara berkembang untuk bersolidaritas mengembangkam kerjasama yang saling menguntungkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Xi Jinping mengungkapkan ia bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Jokowi untuk mendiskusikan hubungan bilateral Indonesia-China ke depan.
Dirinya berharap Indonesia Tiongkok juga dapat merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sependukungan.
"Diharapkan bahwa China dan Indonesia dapat bergandengan tangan dalam mewujudkan pembangunan 100 tahun masing-masing dan bersama-sama mempromosikan misi umat manusia demi perdamaian dan pembangunan," tandasnya.
(***)