Api Merobek Bangunan Perumahan Gaza, Menewaskan 21 Orang
href="//www.riau24.com">RIAU24.COM - Sedikitnya 21 orang tewas dan beberapa lainnya terluka setelah kebakaran melanda sebuah bangunan tempat tinggal di kamp pengungsi Jabalia yang berpenduduk padat di Jalur Gaza utara, menurut sumber-sumber setempat.
Ambulans membawa beberapa orang yang terluka ke rumah sakit setempat, dan Israel, yang bersama dengan Mesir mempertahankan blokade di Gaza, mengatakan pada hari Kamis akan mengizinkan mereka yang membutuhkan perawatan medis.
Kantor berita WAFA Palestina melaporkan bahwa beberapa anak termasuk di antara yang tewas.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan bahwa sejumlah besar bensin telah disimpan di lokasi tersebut, memicu kobaran api yang dengan cepat melalap bangunan tersebut.
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengendalikan kobaran api besar yang menembus lantai atas sebuah bangunan tempat tinggal berlantai empat. Saksi mengatakan mereka dapat mendengar teriakan tetapi tidak dapat membantu mereka yang terjebak di dalam karena intensitas api.
alt="Kendaraan layanan darurat Palestina di Gaza." src="https://www.aljazeera.com/wp-content/uploads/2022/11/000_32NT8ZP.jpg?w=770&resize=770%2C520" />
Hamas, yang memerintah Gaza, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran itu. [Mahmud Hams/AFP]
Hamas, yang memerintah Gaza, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan penyebab kebakaran itu.
“Ini insiden tragis. Banyak korban belum teridentifikasi karena luka bakar parah,” kata koresponden Al Jazeera Youmna ElSayed, yang melaporkan dari Gaza.
Dia mengatakan lilin yang dinyalakan saat perayaan ulang tahun menyebabkan kebakaran. “Ketika lilin dinyalakan, api dengan cepat meletus dan ledakan terjadi,” katanya.
Layanan pertahanan sipil di kota itu tidak cukup siap untuk mengatasi keadaan darurat seperti itu secara efektif, kata ElSayed dari Al Jazeera. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebutnya sebagai tragedi nasional dan mengatakan akan ada hari berkabung.
Hussein al-Sheikh, sekretaris jenderal komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Palestina mendesak Israel untuk membuka penyeberangan Erez dengan Gaza untuk mengangkut kasus-kasus serius guna menangani mereka di luar wilayah yang terkepung. enklaf jika perlu.
Jabalia adalah salah satu dari delapan kamp pengungsi di Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang dan salah satu daerah terpadat di dunia. Daerah kantong itu berada di bawah blokade udara, laut, dan darat yang diberlakukan oleh Israel sejak 2007.
“Presiden memberikan instruksi untuk segera memberikan segala bentuk bantuan medis dan lainnya,” kata al-Sheikh di Twitter.
Seorang juru bicara COGAT, unit kementerian pertahanan Israel yang mengelola penyeberangan Erez, mengatakan kepada AFP bahwa Israel "akan memberikan bantuan ... sesuai kebutuhan" melalui titik transit.
UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mencuit bahwa "sangat sedih atas kematian tragis 21 orang" dalam kebakaran itu dan menyatakan "duka cita terdalam untuk keluarga dan masyarakat".
Tor Wennesland, utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, juga menyatakan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga korban tewas dalam insiden tersebut, dalam sebuah unggahan di Twitter.
alt="Petugas pemadam kebakaran Palestina memadamkan api di Gaza." src="https://www.aljazeera.com/wp-content/uploads/2022/11/000_32NT8ZG.jpg?w=770&resize=770%2C514" />
***