DPRD Riau Soroti Kondisi Jalan Rusak di Sejumlah Daerah
RIAU24.COM - Sejumlah anggota DPRD Riau menyoroti kondisi jalan rusak di daerah pemilihan (Dapil) mereka yang tak kunjung selesai diperbaiki jelang berakhir tahun 2022.
Anggota dewan asal Dapil Pekanbaru, Agung Nugroho menerima keluhan masyarakat mengenai jalan rusak di sejumlah titik. Di antaranya di Kecamatan Sukajadi, Payung Sekaki, Tampan, Marpoyan Damai, Bukit Raya dan banyak lagi.
"Kami dapat laporan dan langsung turun mengecek ke lapangan khususnya di Dapil Pekanbaru. Saya sudah sampaikan kepada dinas terkait, terutama yang kewenangan Pemprov, kalau tidak selesai akhir tahun ini di awal tahun harus diselesaikan," kata Agung, Selasa (27/12/2022).
Dia meminta Pemprov Riau dan Pemko Pekanbaru memberikan atensi atas permasalahan ini sebab jalan rusak dan berlubang membahayakan keselamatan pengendara.
"Dan juga perlu perawatan berkala terhadap jalan-jalan yang rusak agar tidak meluas kerusakannya. Kami akan cek lagi itu karena ada juga dana perawatan di UPT tersebut," ucap Agung.
Senada, legislator adal Dapil Rokan Hilir (Rohil) Husaimi Hamidi menyorot kondisi jalan rusak di wilayahnya. Jalan itu, kerap dilalui kendaraan bermuatan berat termasuk milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Husaimi menyadari perusahaan plat merah itu memang memiliki kinerja dan sukses membuat sumur baru. Namun, juga harus ada kontribusi nyata bagi Riau.
"Hari ini bertolak belakang, mereka bisa menggali sumur tapi jalannya rusak. Masa jalannya tak diperbaiki, Chevron dulu walau perusahaan asing jalannya bagus di mana-mana. Itu diperbaiki," kata Husaimi, Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, banyak jalan di sekitaran PHR tak dirawat, berdebu, dan berlubang. Ia meminta agar jalan itu diperhatikan.
"Kalau dirusakkan jalan negara ini ya perbaiki lagi. Umpamanya digunakan jalan ini mengangkat alat berat, penimbunan, ya perbaiki," tegasnya.
Politisi PPP itu mengingatkan jangan sampai masyarakat mendemo BUMN perihal jalan rusak. Untuk itu, perlu perhatian PHR memperbaiki jalan rusak.
"Malu kita. Pertamina ini kan punya negara, harusnya tanpa didemo kalau jalan rusak diperbaiki. Jadi masyarakat aman, perusahaan aman," kata dia.
"Coba diperhatikan masyarakat tempatan. Karena ini jauh standarnya dari Chevron. Jadi jangan hanya menggali SDA Riau saja, perhatikan juga fasilitas negara ini," pungkasnya.