Hingga Ahad Pagi, Gunung Marapi Sudah Erupsi Sebanyak 15 Kali
RIAU24.COM - Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo, mencatat total erupsi Gunung Marapi kemarin, Sabtu (7/1/2023) sebanyak 15 kali.
Pagi ini, Gunung Marapi tersebut tak dapat terlihat mata telanjang karena diselimuti kabut tebal. Namun belum ada laporan kejadian erupsi hari ini, Ahad (7/1/2023).
"Teramati 15 kali letusan dengan tinggi 200-300 meter dengan warna asap putih dan kelabu,” kata Teguh, Ahad (8/1/2023).
Letusan tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo 1-23.4 mm dengan durasi antara 45 hingga 109 detik. Selain letusan, juga terdeteksi empat kali hembusan, satu kali gempa Tornillo dengan durasi 12 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 19.5 mm, dengan durasi 20,8 detik serta gempa tektonik Jauh sebanyak 4 kali dengan durasi antara 45 hingga 200 detik.
Selain itu juga terekam gempa tremor secara terus menerus. Teguh menyebut Gunung Marapi saat ini berada di level II atau waspada. Masyarakat sekitar dan pengunjung atau wisatawan diminta tidak melakukan pendakian pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak.
Teguh mengatakan, erupsi 15 kali pada Sabtu (7/1/2023), masih dapat dikatakan sebagai erupsi pembuka.
Pihaknya menurut Teguh akan terus memantau aktivitas gunung yang terletak di antara Kabupaten Tanah Datar dengan Kabupaten Agam ini apakah aktivitas gunung akan naik atau turun.
"Ini masih dikatakan pembuka. Tapi belum pasti. Kita lihat dulu apakah akan meningkat atau justru menurun," kata Teguh.
Teguh menyebut Gunung Marapi punya siklus 2 sampai 4 tahunan erupsi. Terakhir, gunung ini erupsi pada 4 Juli 2017.
"Ini masih dini. Kita akan pantau terus data dan perkembangannya," ujar Teguh.
Gunung Marapi merupakan salah satu Gunungapi aktif yang ada di Sumatra Barat. Posisinya berada di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatra Barat dengan ketinggian 2.891 mdpl.
(***)