Karir Politik Surya Paloh Dinilai Bakalan Tamat Jika Koalisi Perubahan Bubar
RIAU24.COM - Karir politik Surya Paloh dinilai bakalan hancur jika koalisi Perubahan yang diinisiasi NasDem, PKS, dan Demokrat gagal terbentuk dan bubar.
Hal ini disampaikan oleh Efriza selaku pengamat politik dari Citra Institute.
Kondisi tersebut diungkapkan Efriza dengan melihat posisi Surya Paloh saat ini yang tengah memposisikan diri sebagai 'king maker' dengan mengusung sosok Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Dia ingin mencitrakan diri sebagai 'king maker' sejati dan dia ingin membuktikan partainya tanpa calon, ketika mengajukan calon partainya selalu lolos, peringkatnya tinggi," ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (13/1/2023) dikutip Tribun.
Efriza juga menambahkan dengan kondisi yang sudah diperlihatkan selama dua periode terakhir ini saat tak ada kader Nasdem yang didorong maju dalam Pilpres.
Saat Pilpres 2014 dan 2019 lalu pun NasDem lebih memilih mengusung Joko Widodo.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mendongkrak suara dan popularitas NasDem.
"Itu juga yang akan dilakukan di 2024 untuk mendongkrak (suara) NasDem dengan berharap loyalitas orang yang suka dengan Anies itu bisa ditarik ke NasDem," tuturnya.
Oleh karena itu, Efriza menyebut, Surya Paloh bakal mati-matian mempertahankan supaya Koalisi Perubahan ini tak bubar.
Pasalnya, bila Demokrat maupun PKS memutuskan untuk bergabung dengan koalisi lain maka harga diri Surya Paloh bakal dipertaruhkan.
"Ini harga diri, martabatnya Surya Paloh. Kalau Koalisi Perubahan tidak terbentuk ya Surya Paloh tamat sebagai 'king maker', enggak punya kekuatan lagi dia," tuturnya.
Sebagai informasi, saat ini NasDem, PKS, dan Demokrat belum juga mendeklarasikan Koalisi Perubahan.
Padahal, ketiga partai ini sudah membentuk tim kecil dan intens berkomunikasi dengan Anies Baswedan.
Belum adanya sosok cawapres yang disepakati ditengarai jadi penyebab mandeknya progres Koalisi Perubahan ini.
Bahkan, pembahasan soal cawapres ini belakangan cenderung memamas setelah NasDem menilai Demokrat terlalu ngotot ingin mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies.
(***)