Menu

Masih Ingat Tragedi Jatuhnya Malaysia Airlines MH17 2014? Putin Diduga Teribat Tapi Tak Bisa Dituntut

Rizka 9 Feb 2023, 09:28
Malaysia Airlines MH17
Malaysia Airlines MH17

RIAU24.COM - Penyelidik internasional mengatakan ada indikasi kuat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk memasok rudal yang menjatuhkan penerbangan MH17 pada 2014.

Diketahui, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di atas Ukraina timur dan menewaskan hampir 300 orang.

Namun, mereka mengatakan bukti keterlibatan Putin dan pejabat Rusia lainnya tidak cukup konkret untuk mengarah pada hukuman pidana, dan mereka akan mengakhiri penyelidikan tanpa penuntutan lebih lanjut.

Sedangkan Rusia membantah terlibat dalam jatuhnya pesawat sipil tersebut.

"Penyelidikan kini telah mencapai batasnya," kata jaksa Digna van Boetzelaer dalam konferensi pers di Den Haag, Rabu (8/2).

"Temuan ini tidak cukup untuk penuntutan tersangka baru."

Pada bulan November, pengadilan Belanda menghukum dua mantan agen intelijen Rusia dan seorang pemimpin separatis Ukraina atas pembunuhan karena membantu mengatur sistem rudal BUK Rusia untuk menembak jatuh pesawat. Ketiga pria, yang diadili secara in absentia, masih buron.

Pada saat pesawat ditembak jatuh, pasukan Ukraina sedang memerangi separatis yang didukung Rusia di provinsi Donetsk, Ukraina timur.

Meski Rusia telah mencaplok Krimea dari Ukraina pada Maret 2014, Rusia menyangkal keterlibatan militer dalam pertempuran di Donetsk saat itu.

Namun sebagai bagian dari hukuman terhadap ketiga pria tersebut pada bulan November, pengadilan Belanda memutuskan bahwa Rusia memiliki "kendali menyeluruh" atas pasukan separatis di Donetsk mulai Mei 2014.

Jaksa mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi tentara tertentu yang bertanggung jawab atas penembakan rudal, yang berasal dari brigade ke-53 Rusia di Kursk.

Mereka mengutip penyadapan telepon tahun 2014 antara pejabat Rusia sebagai bukti bahwa persetujuan Putin diperlukan sebelum permintaan peralatan yang dibuat oleh separatis dapat dikabulkan.

Selain itu, mereka memainkan percakapan tahun 2017 antara Putin dan kepala administrator provinsi Luhansk Ukraina yang ditunjuk Rusia di mana mereka membahas situasi militer dan pertukaran tahanan.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan pada September mengatakan telah mencaplok Donetsk dan tiga provinsi Ukraina lainnya.