Menu

Mengamati Psikologi dan Dampak dari Pamer Harta di Media Sosial, Benarkah Untuk Meraih Perhatian?

Rizka 24 Feb 2023, 12:08
Fenomena Pamer Kekayaan
Fenomena Pamer Kekayaan

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada 2012 dan saat itu menjadi sub-budaya berkelanjutan di media sosial, yang menciptakan kontroversi khususnya dalam tata cara kehidupan orang Timur yang melarang sikap berlebihan terhadap konsumsi barang-barang mewah, apalagi untuk berniat pamer.

Melansir Pikiran-Rakyat.com, ada banyak faktor psikologi yang dapat memengaruhi penyebab seseorang tersebut suka memamerkan harta melalui media sosial, seperti rasa keinginan yang besar untuk mendapatkan animo perhatian secara meluas, merengkuh persetujuan sosial secara terus menerus, atau bahkan menjadi pusat perhatian.

Biasanya, dalam kasus ini, energi moralitas seseorang menjadi mati untuk memahami makna dan nilai-nilai kehidupan. Nilai tersebut digantikan dengan rasa tinggi hati, bahkan cenderung tidak menghargai lingkungan sosial. Kehidupan mereka layaknya seperti kantong doraemon, apapun yang mereka inginkan, bimsalabim harus ada dan 'segera' diperlihatkan ke netizen.

Menurut psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjoyo, S.Psi, perilaku pamer harta yang kerap dilakukan oleh sejumlah anak remaja di media sosial tersebut juga didasari oleh dorongan emosi guna meraih perhatian dari orang lain.

Halaman: 12Lihat Semua