Buntut Soal Polisi Dibentak Debt Collector, Warga Mulai Banyak Mengeluh: Mau Lapor Tapi Diancam!
RIAU24.COM - Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus debt collector yang menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta berujung anggota Bhabinkamtibmas bernama Aiptu Evin Susanto dibentak.
Sejak kasus mencuat, pihak kepolisian mendapatkan banyak keluhan masyarakat terkait aksi premanisme.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan muncul istilah silent sound dalam hal tindak pidana premanisme.
Dalam hal ini, masyarakat merasa resah terkait tindakan debt collector. Namun saat akan melaporkan kepada pihak kepolisian, mereka mengaku diancam debt collector.
"Masyarakat sebenarnya takut resah tapi untuk mau lapor polisi dia juga takut karena diancam. Kami sejak viralnya kasus ini banyak terima laporan ancaman-ancaman. Kami ada rekaman semua sehingga orang ini takut lapor kepolisian," kata Hengki dalam keterangannya, Sabtu (25/2/2023).
Hengki meminta masyarakat untuk segera melaporkan tindakan tersebut kepada pihak kepolisian. Pihaknya pun berkomitmen akan menindak tegas semua pelaku yang terlibat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan criminal justice system kejaksaan dan sebagainya. Melindungi pelapor sehingga tidak akan terjadi silent sound, tidak terjadi fenomena masyarakat takut terhadap aksi premanisme yang terjadi dan membuat resah warga," jelasnya.
Kapolda Metro Minta Jajaran Tindak Preman
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta jajaran meningkatkan patroli untuk menindak aksi premanisme di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hal ini buntut aksi debt collector yang menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta yang berujung polisi dibentak-bentak dan viral di media sosial.
"Kapolda menyampaikan kepada seluruh Polres jajaran untuk melakukan kegiatan-kegiatan rutin yang ditingkatkan untuk menuntaskan semua kekerasan-kekerasan yang memang dilakukan oleh preman," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Rabu (22/2).
(***)