Menu

Ukraina dan PBB Tuduh Moskow Lakukan Genosida, Rusia Sebut Kiev Bukan Korban 

Zuratul 25 Feb 2023, 12:52
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba yang diundang untuk berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB. (WallStreetJournal/Foto)
Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba yang diundang untuk berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB. (WallStreetJournal/Foto)

RIAU24.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba yang diundang untuk berbicara di hadapan Dewan Keamanan PBB setelah Guterres menyampaikan sambutannya, menuduh Rusia telah melakukan genosida dan menyerukan agar rencana perdamaian yang diajukan Kiev untuk disetujui.

Rencana perdamaian itu mendorong penarikan pasukan Rusia sepenuhnya dari wilayah Ukraina.

"Tujuan dari rencana itu adalah membuat Rusia keluar dari Ukraina dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih aman," cetus Kuleba dilansir detik.com. 

Dalam pernyataannya, Kuleba juga menegaskan bahwa: "Ukraina akan melawan seperti yang telah dilakukan selama ini."

Dia juga memperingatkan bahwa Presiden Vladimir Putin 'akan kalah lebih cepat daripada yang dia kira'.

Menanggapi itu, utusan khusus Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya tetap menyalahkan Kiev dan Barat atas perang yang terus berlanjut. "Ukraina bukanlah korban," cetusnya.

Ditegaskan Nebenzya bahwa Ukraina dan sekutu-sekutu Barat 'tidak memberikan kami pilihan lainnya selain menghilangkan ancaman kepada Rusia dari wilayah Ukraina secara militer'.

Rapat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (24/2) waktu setempat digelar secara simbolis. Sejak Rusia menginvasi Ukraina setahun lalu, badan PBB paling berpengaruh itu telah menggelar 40 kali rapat untuk membahas berbagai hal namun hanya mencapai sedikit aksi yang mengikat karena adanya kekuatan veto yang dipegang Rusia sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

(***)