Menu

Putin Blak-blakan Sebut Barat Ikut Serta dalam Konflik Rusia-Ukraina

Amastya 27 Feb 2023, 13:10
Putin sebut Barat dan NATO ikut berpartisipasi dalam konflik Rusia-Ukraina dengan memasok senjata ke Kyiv /Reuters
Putin sebut Barat dan NATO ikut berpartisipasi dalam konflik Rusia-Ukraina dengan memasok senjata ke Kyiv /Reuters

RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh anggota The North Atlantic Treaty Organization (NATO), menunjukkan bahwa mereka terlibat langsung dalam konflik Ukraina dengan memasok senjata ke negara tersebut.

Putin mengatakan bahwa Barat berencana untuk memecah Rusia.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran Rossiya-1 yang ditayangkan pada hari Minggu, presiden Rusia mengatakan bahwa Barat mengirimkan senjata puluhan miliar dolar ke Ukraina, yang merupakan bentuk partisipasi. 

Putin berkata, "Ini berarti bahwa mereka mengambil bagian, meskipun secara tidak langsung, dalam kejahatan yang dilakukan oleh rezim Kyiv."

Putin juga menuduh Barat berusaha untuk mencabik-cabik Rusia, dengan tujuan mengubah negara itu menjadi serangkaian negara mini dengan kekuatan yang lebih lemah.

Putin mengatakan dalam wawancara bahwa AS dan sekutu NATO lainnya ingin menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia dan juga membuat rakyatnya menderita.

"Bagaimana kita bisa mengabaikan kemampuan nuklir mereka dalam kondisi seperti ini?" Ucap Putin.

Putin berbicara di sela-sela konser patriotik di Moskow, yang diadakan pada Kamis malam menjelang ulang tahun pertama dimulainya serangan besar-besaran Rusia di Ukraina.

Dia berkata, "Apa yang kita lawan? Terhadap fakta bahwa dunia baru yang sedang terbentuk ini dibangun hanya untuk kepentingan satu negara saja, Amerika Serikat."

Putin menambahkan, "Sekarang upaya mereka untuk mengatur ulang dunia dalam rupa mereka sendiri setelah jatuhnya Uni Soviet telah menyebabkan situasi ini, kami berkewajiban untuk bereaksi."

Sementara itu, Amerika Serikat mengklaim bahwa China sedang mempertimbangkan pengiriman peralatan mematikan untuk mendukung pasukan Rusia dalam perang Ukraina.

Direktur CIA William Burns mengatakan, “langkah seperti itu oleh Beijing akan menjadi taruhan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana,” kata kepala intelijen itu dalam wawancara yang disiarkan Minggu di CBS.

(***)