Tips Aman Berkendara di Bulan Puasa
RIAU24.COM - Di bulan suci Ramadhan, setidaknya ada 3 perubahan yang mencolok yang ditemukan saat berkendara di jalan raya. Perubahan tersebut diantaranya muncul warung dadakan dipinggir jalan, banyak kegiatan sosial berupa pembagian takjil dipinggir jalan dan kepadatan lalu lintas tambahan di jam tertentu terutama saat menjelang berbuka puasa. Di sisi lain, saat menjalankan puasa, kita mengalami perubahan jam tidur dan perubahan jam makan. Hal-hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi konsentrasi dan emosi kita saat berkendara.
Menanggapi kondisi tersebut, berikut 7 tips adaptasi yang bisa dilakukan pengendara saat berpuasa yang dirangkum oleh Arif Rahman Hakim Instruktur Safety Riding PT Capella Dinamik Nusantara Riau.
1. Buat perencanaan perjalanan
Kondisi situasi lalu lintas di bulan suci Ramadhan akan berbeda dari hari biasanya. Kondisi lalu lintas saat jam pulang kerja cenderung lebih padat, mulai dari munculnya “warung dadakan” menjajakan jajanan atau bahkan banyaknya kegiatan sosial berupa pembagian takjil berbuka puasa gratis di pinggir jalan. Hal-hal tersebut tidak bisa kita ubah, namun kita yang harus beradaptasi dengan membuat perencanaan perjalanan. Perencanaan perjalanan perlu kita persiapkan untuk mendapatkan rute dan waktu yang tepat. Dengan perencanaan perjalanan yang tepat dapat menghemat energi, terhindar dari kemacetan, emosi tetap terkontrol dan aman tentunya.
2. Istirahat cukup
Atur ulang waktu tidur untuk memastikan kebutuhan tidur tetap cukup. Dengan tidur lebih awal atau menambah jam tidur di waktu lain yang memungkinkan. Kurang tidur akan menyebabkan gangguan pada konsentrasi, kemampuan dalam mengambil keputusan dan kemampuan dalam meingintepretasikan kondisi lalu lintas. Lakukan istirahat setelah satu sampai dua jam berkendara, namun apabila rasa ngantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun segera beristirahatlah.
3. Konsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka puasa
Memilih asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka puasa karena jam makan berubah dari biasa.nya Tambahkan asupan bernutrisi tinggi seperti mengkonsumsi sayur, buah, vitamin dan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi tubuh saat berkendara sehingga dijeda antar jadwal waktu makan, energi tersedia dengan cukup. Jika tubuh kekurangan nutrisi, tubuh menjadi lebih lelah, lebih sulit untuk membuat keputusan dan pandangan akan sulit fokus saat berkendara.
4. Lakukan pemanasan sebelum berkendara
Sebenarnya pemanasan tubuh dengan menggerakkan beberapa anggota tubuh merupakan persiapan rutin sebelum berkendara. Perubahan pola jam tidur dan jam makan saat berpuasa berpotensi mempengaruhi kondisi fisik. Pemanasan tubuh sangat bermanfaat bagi pengendara selain meningkatkan respon saat berkendara, pengendara dapat mengkonfirmasi kesiapan fisik untuk berkendara. Jika tubuh terasa tidak fit setelah melakukan pemanasan, pengendara disarankan beristirahat untuk tidak melakukan kegiatan berkendara untuk keamanan dan keselamatan.
5. Lebih extra fokus saat berkendara
Berkendara dengan penuh konsentrasi adalah kewajiban pengendara. Dengan kondisi berpuasa maka fokus saat berkendara perlu semakin dipertegas dan lebih extra. Energi yang ada di tubuh dioptimalkan untuk berkendara agar konsentrasi tetap terjaga. Hindari kegiatan lain yang menghabiskan energi seperti berkendara sambil menelepon, menggendong tas berat, melakukan gerakan2 yang menguras energi, berkendara dengan pikiran-pikiran yang menguras energi, berkendara dengan cemas dan sebagainya. Apabila sampai tidak bisa konsentrasi, lebih baik istirahat terlebih dahulu.
6. Lebih Berpikir Positif saat berkendara
Selain fisik yang perlu dijaga, kondisi non fisik juga harus dijaga, seperti halnya emosi. Karena dalam kondisi fisik yg kurang fit, emosi menjadi tidak stabil. Sehingga mudah terpancing untuk melakukan hal-hal yang berdampak negatif. Berpikir positif dan menyadari dampak dari emosi akan membantu untuk dapat mengelola emosi dan mencegah terjadinya gesekan dengan penguna jalan lain akibat dari berkendara dengan tergesa-gesa hanya untuk mengejar waktu berbuka puasa bersama keluarga.
7. Tingkatkan kemampuan prediksi bahaya
Prediksi bahaya juga merupakan hal yang rutin perlu kita lakukan setiap berkendara. Kemampuan prediksi bahaya perlu ditingkatkan, terlebih karena adanya perubahan perilaku pengguna jalan pada saat bulan puasa. Dengan melakukan prediksi bahaya, kita dapat menemukan bahaya dari perubahan perilaku pengguna jalan dan kemudian mengantisipasi beberapa perilaku pengguna jalan yang berbeda. Semakin tinggi sensitivitas kita terhadap bahaya, maka waktu menghindar dari kecelakaan akan lebih jauh.
“Selain itu agar terhindar dari potensi kecelakaan saat berkendara di bulan suci Ramadhan, diingatkan kembali untuk selalu berkendara menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang dan sepatu, mengecek kendaraan sebelum berkendara dan konsisten mentaati rambu lalu lintas saat perjalanan. Ingat selalu untuk #Cari_aman saat naik motor” tutupnya.