Menu

Xi Jinping Ajak Kim Jong Un Tingkatkan Komunikasi, Sebut Situasi Internasional Kompleks dan Serius

Amastya 19 Apr 2023, 10:20
Presiden China Xi Jinping (kiri) ajak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) untuk komunikasi lebih intens /AFP
Presiden China Xi Jinping (kiri) ajak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kanan) untuk komunikasi lebih intens /AFP

RIAU24.COM - Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahwa kedua negara perlu meningkatkan komunikasi karena situasi internasional dan regional berubah secara serius dan rumit, lapor Kantor Berita Pusat Korea milik pemerintah Pyongyang (KCNA), pada Selasa (18 April).

Ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea dan beberapa jam sebelum negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) mengutuk serangkaian uji coba rudal Korea Utara di wilayah tersebut.

Dalam pesan baru-baru ini kepada Kim, Xi dilaporkan mengatakan bahwa persahabatan tradisional China dan Korea Utara telah melewati cobaan dari situasi internasional yang berubah untuk waktu yang lama, terus mempertahankan tren perkembangannya dan semakin kuat seiring berjalannya waktu.

Presiden China, sesuai KCNA menambahkan bahwa situasi internasional dan regional sekarang berubah secara serius dan rumit.

“Saya bersedia untuk memperkuat komunikasi strategis dengan Kamerad Sekretaris Jenderal (Kim), bersama-sama memimpin arah pengembangan hubungan China-DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea), dan mendorong kerja sama yang bersahabat antara kedua belah pihak ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Xi mengacu pada Korea Utara dengan nama resminya.

Hubungan China-Korea Utara

China telah menjadi sekutu lama Korea Utara serta penyumbang ekonomi utamanya. Hubungan antar negara ditempa selama Perang Korea (1950-53) ketika Mao Zedong mengirim jutaan sukarelawan untuk melawan pasukan PBB pimpinan AS terhenti.

Sementara hubungan antara kedua negara telah berfluktuasi selama bertahun-tahun, aliansi tersebut tampaknya menjadi lebih kuat akhir-akhir ini.

Pengaturan waktu pesan

Menurut laporan, pesan Xi disampaikan kepada Kim minggu lalu, pada hari Rabu. Namun, itu diumumkan beberapa jam sebelum diplomat G7 meminta Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi atau provokatif lainnya, termasuk uji coba atau peluncuran nuklir lebih lanjut yang menggunakan teknologi rudal balistik.

Dalam komunikasi yang dirilis pada akhir pertemuan tiga hari para menteri luar negeri G7 di Karuizawa, Jepang tengah, negara-negara tersebut juga memperingatkan Pyongyang tentang tanggapan yang kuat.

“Tindakan seperti itu harus ditanggapi dengan tanggapan internasional yang cepat, bersatu, dan kuat, termasuk langkah signifikan lebih lanjut yang akan diambil oleh Dewan Keamanan PBB (DK PBB),” lapor rilisan pertemuan tersebut.

(***)