Menu

Masih dalam Perang, Pendiri Grup Wagner Sebut Kelompoknya Akan Lenyap

Amastya 29 Apr 2023, 13:25
Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin /Reuters
Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin /Reuters

RIAU24.COM - Grup Wagner Rusia akan segera lenyap, kata pendiri Yevgeny Prigozhin dalam sambutan video kepada seorang blogger pada hari Jumat.

Kelompok Wagner adalah kelompok milisi swasta dan Prigozhin, pendirinya, dikenal sebagai pembantu dekat Presiden Vladimir Putin.

Belum jelas kapan Prigozhin berbicara dan seberapa seriusnya dia, lapor Reuters.

Awal pekan ini, pendiri grup Wagner menarik komentar tentang garis depan yang menurutnya hanya lelucon.

Di masa lalu, kelompok Wagner mengklaim bahwa pasukan reguler Rusia tidak memberikan dukungan logistik yang dibutuhkan.

Prigozhin sebelumnya menuduh angkatan bersenjata reguler Moskow tidak memberi anak buahnya amunisi yang mereka butuhkan dan terkadang menuduh petinggi melakukan pengkhianatan.

“Sekarang, sehubungan dengan kebutuhan peluru secara umum di garis depan, apa yang kita inginkan. Hari ini kita sampai pada titik di mana Wagner berakhir,” katanya kepada blogger perang Rusia Semyon Pegov.

"Wagner, dalam waktu singkat, akan lenyap. Kita akan menjadi sejarah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hal seperti ini terjadi," lanjutnya.

Pegov memposting klip itu di saluran Telegramnya, lapor Reuters.

Prigozhin dikenal dengan gaya bertarungnya dalam wawancara medianya. Dalam salah satu wawancara seperti itu, dia mengatakan pada hari Kamis bahwa dia bercanda ketika dia mengatakan pasukannya akan berhenti menembaki Bakhmut untuk memungkinkan pasukan Ukraina menunjukkan kota itu kepada wartawan AS.

Prigozhin mengatakan minggu ini pasukannya menderita banyak korban karena kurangnya dukungan dari Moskow.

Wagner di masa lalu telah mengirim tentara untuk berperang di Suriah dan dalam konflik di seluruh Afrika.

Pada bulan Januari, Amerika Serikat secara resmi menetapkan Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional, membekukan asetnya di Amerika Serikat karena membantu militer Rusia dalam perang Ukraina.

Sementara itu, Rusia merebut empat wilayah perkotaan di wilayah Bakhmut, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov pada Kamis.

Sehari kemudian, rudal Rusia menghantam beberapa kota Ukraina di bagian tengah negara Eropa Timur itu menewaskan sedikitnya 25 orang.

(***)