Ukraina Serang Balik Rusia, Tiga Desa di Donets Berhasil Direbut Kembali
RIAU24.COM - Ukraina mengklaim pasukannya berhasil merebut kembali tiga desa di wilayah timur Donetsh pada Minggu (11/6), usai melakukan serangan balasan terhadap Rusia.
Setelah berbulan-bulan mematangkan strategi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengkonfirmasi akhir pekan lalu bahwa serenagn terhadap pasukan Rusia telah dimulai.
Sehari steelahnya, Kyiv mengumumkan perebutan kembali tiga desa di Donetsk.
"Neskunche dari wilayah Donetsk berada di bawah bendera Ukraina lagi," demikian pernayatan penjaga perbatasan negara, sebagaimana melansir AFP.
Minggu (11/6) pagi, tentara Ukraina mengaku telah merebut desa terdekat Blagodatne. Mereka lalu merilis momen saat tentara mengibarkan bendera Ukraina di atas bangunan hancur di Blagodatne.
Selanjutnya di malam harinya, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Malyar mengklaim pasukan Ukraina merebut kembali desa ketiga, Makarivka, di barat laut Blagodatne.
"Tidak ada posisi yang hilang, di mana pasukan kami berada dalam posisi bertahan," ungkap Malyar.
Dalam pernyataannya, Malyar juga mengatakan pasukan Ukraina melanjutkan operasi penyerangan di timur dekat kota Bakhmut yang hancur, dan maju 250m (820 kaki) di dekat Waduk Berkhivka.
Dalam pidato singkatnya, Presiden Zelensky memuji pasukannya, meski tak merujuk ke area spesifik di tiga desa tersebut.
"Tentu saja, saya berterima kasih kepada tentara kami untuk hari ini," ungkap Zelensky, mengutip Al Jazeera.
Para pengamat menilai keberhasilan besar militer Ukraina di wilayah Zaporizhzhia berpotensi memungkinkan pasukannya menerobos jembatan darat, yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Crimea yang dianeksasi dari Ukraina.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia bersikeras akan terus menangkis serangan Ukraina.
Moskow mengklaim upaya Ukraina dalam operasi di Donetsk dan Zaporizhia selama 24 jam terakhir "tidak berhasil".
Vladimir Rogov, seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di wilayah Zaporizhia, bersikeras bahwa Blahodatne dan dua desa lainnya di wilayah tersebut adalah "wilayah abu-abu" dalam hal kontrol.
(***)