RIAU24.COM - Pihak berwenang Rusia menuduh kepala tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pemberontakan setelah dia meminta pasukannya untuk menggulingkan kepemimpinan militer negara itu.

Kepala Wagner telah dituduh menghasut pemberontakan bersenjata setelah ia meminta Rusia untuk bergabung dengan 25.000 pejuang Wagner melawan menteri pertahanan Sergei Shoigu dan komandan militer lainnya.

Ancaman terhadap keunggulan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin belum sepenuhnya dikesampingkan.

Prigozhin, yang kelompok tentara bayaran Wagner-nya membantu Rusia merebut kota Bakhmut, menuduh militer Rusia melakukan serangan di kampnya, ketika ia mengancam Shoigu, menyatakan: "Sampah ini akan dihentikan!"

Prigozhin juga mengklaim bahwa pasukannya telah menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia, sebuah klaim yang belum diverifikasi.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin diberitahu tentang situasi yang berkembang dan bahwa semua tindakan yang diperlukan sedang diambil.

Menurut kantor berita milik negara Rusia TASS, keamanan diperketat di Moskow di fasilitas pemerintah dan infrastruktur utama dengan Garda Nasional Rusia dan pasukan keamanan disiagakan.

"Layanan khusus dan lembaga penegak hukum, yaitu Kementerian Pertahanan, Layanan Keamanan Federal, Kementerian Dalam Negeri dan Garda Rusia, terus-menerus melapor kepada presiden dalam mode sepanjang waktu tentang langkah-langkah yang diambil dalam konteks pelaksanaan instruksi sebelumnya," kata Peskov dalam sebuah pernyataan pada dini hari Sabtu.

(***)