Waduh! 1,3 Miliar Orang Terancam Kena Diabetes Beberapa Tahun Lagi
RIAU24.COM - Sebuah penelitian baru memprediksi jumlah orang yang menderita diabetes di seluruh dunia akan meningkat lebih dari 2 kali lipat.
Diprediksi, jumlahnya bisa mencapai 1,3 miliar pada 2050.
Setiap negara di dunia akan melihat peningkatan jumlah pasien dengan penyakit kronis. Hal ini diungkapkan berdasarkan analisis paling komprehensif dari data global yang diproyeksikan hingga tahun 2050.
Sekitar 529 juta orang diperkirakan hidup dengan diabetes, yang merupakan salah satu dari 10 penyebab utama kematian dan kecacatan.
"Angka itu, 95 persen di antaranya adalah kasus diabetes Tipe 2, akan mencapai 1,3 miliar dalam waktu kurang dari tiga dekade," menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet.
Lebih dari separuh kasus kematian dan kecacatan akibat diabetes kebanyakan dipengaruhi oleh kelebihan berat badan.
Faktor lainnya termasuk cara diet, olahraga, kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Dr Liane Ong, peneliti utama di Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington dan penulis pertama dari salah satu studi tersebut, mengatakan salah satu faktornya adalah bagaimana pola makan telah berubah.
"Selama 30 tahun, berbagai negara telah benar-benar bermigrasi dari kebiasaan makanan tradisional. Mungkin dari kebiasaan makan lebih banyak buah dan sayuran, makan sayuran yang lebih sehat, menjadi ke lebih banyak makanan olahan," katanya yang dikutip dari The Straits Times, Sabtu (24/6/2023).
Penelitian tersebut juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045, tiga perempat orang dewasa penderita diabetes akan tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Tetapi, pada studi Lancet yang terpisah, di negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, tingkat diabetes hampir 1,5 kali lebih tinggi di antara minoritas seperti kulit hitam, Hispanik, Asia atau penduduk asli Amerika.
"Tantangannya adalah kita tidak benar-benar melihat satu jenis intervensi yang akan memperbaiki segalanya," tutur Dr Ong.
"Sebaliknya, melawan diabetes akan membutuhkan perencanaan jangka panjang, investasi, dan perhatian dari negara-negara di seluruh dunia," sambungnya.
Dalam tajuk rencana, The Lancet mengatakan bahwa dunia telah gagal memahami sifat sosial diabetes dan meremehkan skala sebenarnya dan ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Dr Ong menyebut diabetes akan menjadi penyakit yang menentukan abad ini. ***