Menu

Dituding Bermuatan Politis, Erick Thohir Beri Pembelaan soal Renovasi JIS 

Zuratul 7 Jul 2023, 09:47
Dituding Bermuatan Politis, Erick Thohir Beri Pembelaan soal Renovasi JIS. (MSN/Foto)
Dituding Bermuatan Politis, Erick Thohir Beri Pembelaan soal Renovasi JIS. (MSN/Foto)

RIAU24.COM - Rencana pemerintah merenovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) menuai polemik. 

Renovasi JIS dilakukan agar stadion baru yang dibangun di era Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI itu dapat memenuhi syarat menggelar Piala Dunia U-17. Sejumlah pihak menuding perbaikan JIS itu bemuatan politis.

Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir meminta masyarakat berhenti berpolemik dan meributkan renovasi stadion tersebut. 

Menurutnya, renovasi dilakukan agar kualitas bangunan JIS berstandar FIFA.

"Jangan dijadikan polemik. Ketika bangsa kita maju, ingin mendapatkan sesuatu yang diapresiasi dunia, malah ribut sendiri. Nanti kalau batal nyesel. Salah-salahan lagi, politik lagi," kata Erick di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).

Dilansir dari detikNews, salah satu yang menyoroti renovasi JIS adalah Juru Bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra. Ia menyebut renovasi JIS terdapat unsur politis.

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan wajar saja jika muncul tudingan tersebut. Ali mengaku heran lantaran JIS dianggap tidak masuk dalam standar FIFA.

Dia turut menyinggung Ketua PSSI Erick Thohir yang kini dalam posisi mempunyai keinginan masuk dalam kontestasi politik di Pemilu 2024.

"Tiba-tiba JIS ini belum diapa-apakan kok sekarang dianggap mau direnovasi karena dianggap tidak standar FIFA. Yang berhak memberikan standar itu siapa? Yang memberikan itu FIFA sendiri kan?" kata Ali, Rabu (5/7/2023).

"Nah kalau kemudian PSSI yang mengatakan itu, orang pasti akan membicarakan politik, karena posisi Ketua PSSI (Erick) hari ini yang sedang punya keinginan ingin menjadi dalam kontestasi politik, tidak salah juga kalau kemudian Surya Tjandra mengatakan ini ada suatu ada unsur politiknya, gitu ya kira-kira," tambahnya.

Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal juga turut berkomentar terkait renovasi JIS. Ia menilai kelemahan JIS yang belakangan dimunculkan ke publik seolah ingin menyudutkan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.

"PKS beranggapan terkait layak tidaknya (JIS) dipakai dalam kompetisi Piala Dunia Usia-17 terkesan menyudutkan Anies dan kelemahan-kelemahan JIS difestivalisasi oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang juga salah satu kandidat bursa calon presiden," kata Iqbal, Kamis (6/7/2023).

JIS Belum Tentu Berstandar Internasional

Erick Thohir menegaskan kondisi stadion JIS saat ini belum tentu berstandar internasional. 

Ia menegaskan FIFA-lah yang berwenang menyatakan sebuah stadion sudah berstandar internasional atau belum, bukan PSSI.

"Ketika ribut JIS, saya agak bingung. Karena kami berniat baik. Supaya lapangan JIS bisa standar FIFA," kata Erick.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mencontohkan enam stadion yang pernah ditunjuk oleh FIFA sebagai lokasi perhelatan Piala Dunia U-20. Di antara enam stadion tersebut, kata Erick, JIS bukan salah satunya.

"Terus, kalau ditanya, oh ini (stadion JIS) sudah standar FIFA. Yang nentuin, siapa? PSSI saja nggak bisa menentukan. Yang menentukan itu ya FIFA. Waktu (Piala Dunia) U-20 kami usulkan banyak lapangan. Yang dipilih cuma enam," kata Erick.

Erick menegaskan saat ini Indonesia sedang bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. 

Ia mengatakan semua proses penentuan tuan rumah dan stadion yang jadi lokasi pertandingan akan dimulai dari awal. Yakni, dimulai dari tahap usulan stadion.

Dia mengusulkan empat sampai delapan stadion di Indonesia kepada FIFA sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-17. 

Erick berharap masyarakat berhenti meributkan soal stadion mana yang akan ditunjuk jadi lokasi pertandingan Piala Dunia. 

Apalagi, jika keributan tersebut sampai menimbulkan polemik hingga terdengar dunia internasional.

"Jadi itulah, kami akan mendorong empat sampai delapan lapangan untuk U-17. Nah, FIFA nanti datang untuk meninjau," kata Erick.

(***)