Menu

NATO Tak Beri Kepastian Kapan Ukraina Bisa Gabung Keanggoataan 

Zuratul 12 Jul 2023, 11:02
NATO Tak Beri Kepastian Kapan Ukraina Bisa Gabung Keanggoataan. (Medcom.id/Foto)
NATO Tak Beri Kepastian Kapan Ukraina Bisa Gabung Keanggoataan. (Medcom.id/Foto)

RIAU24.COM - Pemimpin negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan akan mengizinkan Ukraina untuk bergabung, saat "sekutu setuju dan persyaratan terpenuhi."

Mereka sepakat untuk menghilangkan hambatan, sehingga Ukraina dapat bergabung lebih cepat usai perang dengan Rusia berakhir. 

"Kami menegaskan kembali Ukraina akan menjadi anggota NATO dan setuju untuk menghapus persyaratan untuk rencana aksi keanggotaan," kata Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dikutip Accociated Press. 

Dia menambahkan, :Ini akan mengubah jalur keanggotaan Ukraina dari jalur dua langkah menjadi jalur satu langkah". 

Meskipun banyak anggota NATO telah mengirimkan senjata dan amunisi ke pasukan Ukraina, namun sejauh ini belum ada konsensus di antara 31 negara anggota, untuk mengakui Ukraina ke NATO.

Dalam deklarasinya, para pemimpin menyebut masa depan Ukraina ada di NATO. Namun mereka tidak memberikan batas waktu mengenai proses tersebut.

"Kami berada dalam posisi menyampaikan undangan ke Ukraina untuk bergabung dengan aliansi, ketika sekutu setuju dan persyaratan dipenuhi," demikian deklarasi pemimpin NATO, dilansir dari Reuters.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun menolak keras keputusan terssebut.

"Belum pernah terjadi sebelumnya dan absurd, ketika tidak ditetapkannya kerangka waktu baik itu undangan maupun keanggotaan Ukraina," demikian twit Zelensky.

"Sementara pada saat yang sama, kata-kata yang tidak jelas mengenai 'kondisi' ditambahkan bahkan untuk mengundang Ukraina. Tampaknya tidak ada kesiapan untuk mengundang Ukraina ke NATO atau menjadikannya anggota aliansi."

Keanggotaan NATO akan memberikan perlindungan terhadap Ukraina dari negara tetangga [Rusia], yang sudah mencaplok Semenanjung Krimea hampir satu dekade lalu.

Apabila bergabung dengan NATO, Kyiv juga akan berkewajiban untuk mereformasi institusi keamanan, meningkatkan tata kelola, dan mengekang korupsi. Jika semuanya terpenuhi, Ukraina juga bisa bergabung ke Uni Eropa.

Ketika ditanya mengenai respons Zelensky, Stoltenberg menyebut hal yang paling utama saat ini adalah memastikan Ukraina memenangkan perang. 

Sebab menurutnya proses aksesi negara-negara lain ke NATO pun tidak disertai dengan kerangka waktu yang jelas.

"Mereka selalu berdasarkan kondisi, selalu begitu," tegas Stoltenberg.

(***)