Menu

Peneliti Temukan Dampak Mengejutkan Infeksi COVID pada Otak, Begini Temuannya

Devi 18 Jul 2023, 18:16
Peneliti Temukan Dampak Mengejutkan Infeksi COVID pada Otak, Begini Temuannya
Peneliti Temukan Dampak Mengejutkan Infeksi COVID pada Otak, Begini Temuannya

RIAU24.COM - Ketika awal kemunculan pandemi, COVID-19 awalnya dianggap tidak memiliki dampak pada kesehatan otak. 

Namun dalam berbagai penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa virus COVID-19 ternyata berpotensi memberikan efek buruk untuk kesehatan otak.

Ketika seseorang terinfeksi COVID-19, pasien memiliki kemungkinan mengalami ensefalitis atau radang otak yang menyebabkan kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah ingatan. 

Tidak hanya itu saja, COVID-19 juga bisa memicu timbulnya gangguan psikologis baru seperti depresi hingga masalah kecemasan.

"Ini sering merusak sistem saraf otonom otak, menyebabkan kelainan pada detak jantung dan tekanan darah," ucap Profesor Kedokteran di Harvard Medical School Dr Anthony L Komaroff, dikutip dari Harvard Health Letter, Selasa (18/7/2023).

"Selain itu COVID dapat menginfeksi dan melukai lapisan pembuluh darah serta membuat darah lebih mudah menggumpal. Kedua hal ini dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung, bahkan pada usia muda," sambungnya.

Lebih lanjut, Komaroff juga menceritakan pengalamannya menangani pasien muda yang mengalami stroke usai terinfeksi COVID-19.

"Seorang putra seorang teman saya yang berusia 30 tahun yang sangat sehat mengalami beberapa kali stroke ketika dia terkena COVID," katanya.

"Stroke terkait COVID dapat menyebabkan kesulitan permanen dalam berbicara atau memahami ucapan, kelemahan pada satu sisi tubuh, dan gejala lainnya," tambahnya.

Seseorang yang awalnya sakit parah dengan COVID-19 memiliki risiko lebih besar mengalami penurunan kognitif. Hasil studi juga menunjukkan bahwa infeksi COVID sebenarnya dapat mengecilkan otak.

"Sebuah studi besar tentang pemindaian MRI yang diambil sebelum dan kemudian setelah orang terkena COVID menunjukkan bahwa COVID sebenarnya dapat mengecilkan otak," ujar Komaroff.

Komaroff menjelaskan bahwa kerusakan otak adalah salah satu dari sekian dampak yang bisa ditimbulkan dari infeksi COVID. 

Adapun walau ancaman kerusakan otak nyata, ia menambahkan bahwa kasus tersebut cenderung kecil.

"Untungnya, kebanyakan orang yang terkena COVID tidak mengalami kerusakan otak," jelasnya.

"Potensi COVID untuk merusak otak hanyalah satu lagi alasan untuk melakukan segala yang kami bisa untuk menghindari penyakit ini," pungkasnya. ***