Menu

Senjata yang Dikirim Oleh Negara Barat Dicuri di Ukraina, Pentagon Ungkap Penyebabnya

Amastya 22 Jul 2023, 19:23
Senjata yang dikirim oleh AS untuk Ukraina dicuri penjahat /Reuters
Senjata yang dikirim oleh AS untuk Ukraina dicuri penjahat /Reuters

RIAU24.COM - Beberapa senjata yang dipasok oleh Amerika Serikat dan sekutunya ke Ukraina dicuri oleh penjahat, pejuang sukarelawan dan pedagang senjata, sebuah laporan dari inspektur jenderal departemen pertahanan AS yang pertama kali diterbitkan oleh CNN mengungkapkan.

Senjata-senjata itu awalnya dimaksudkan untuk membantu upaya perang Ukraina melawan Rusia.

Laporan yang berjudul, 'Akuntabilitas DoD atas Peralatan yang Disediakan ke Ukraina', lebih lanjut mengklaim bahwa persenjataan dan peralatan yang dicuri kemudian ditemukan.

Laporan tersebut mengklaim bahwa antara Februari hingga September 2022, Washington menghadapi tantangan dalam melacak dan memantau semua peralatan AS yang dikirim ke Ukraina.

Undang-Undang Kontrol Ekspor Senjata di Amerika Serikat mengharuskan Washington untuk melacak pasokan pertahanannya ke negara-negara tersebut.

Ketidakmampuan departemen pertahanan AS untuk mengunjungi daerah-daerah di mana peralatan itu digunakan atau disimpan secara signifikan menghambat kemampuan mereka untuk memantau situasi secara efektif, laporan itu berpendapat.

AS melanjutkan inspeksi di tempat senjata yang diberikan ke Ukraina dengan sistem pelacakan.

Pasokan senjata AS ke Ukraina: Apa yang Washington anggap sebagai risiko potensial?

Laporan itu mengakui bahwa mengirim senjata untuk membantu upaya perang Ukraina memerlukan risiko pengalihan potensial, terutama jika wilayah berpindah tangan selama perang.

Partai Republik telah mengkritik pemerintahan Biden karena kurangnya akuntabilitas tentang miliaran dolar bantuan yang diberikan ke Ukraina.

Perang Rusia-Ukraina: Ketika Senjata AS Dicuri

Laporan tersebut mengungkapkan contoh ketika organisasi yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Rusia dan pedagang senjata berhasil mencuri senjata dan peralatan yang disediakan oleh AS dan sekutunya.

Misalnya, sebuah kelompok kejahatan terorganisir yang dilaporkan diawasi oleh seorang pejabat Rusia yang tidak disebutkan namanya menggunakan dokumen palsu untuk mencuri senjata dan amunisi.

Demikian pula, penjahat Ukraina menyamar sebagai pekerja bantuan untuk mencuri rompi antipeluru.

Laporan itu hanya mengungkapkan contoh-contoh di mana dinas intelijen Ukraina konon campur tangan dan mengganggu plot pencurian senjata.

Secara keseluruhan, sementara item yang lebih besar seperti rudal dan helikopter lebih mudah dilacak melalui mekanisme intelijen, item yang lebih kecil, seperti perangkat penglihatan malam, menimbulkan tantangan pemantauan yang lebih signifikan.

(***)