RIAU24.COM - Tragedi terjadi ketika Tafari Campbell, mantan koki pribadi Mantan Presiden Barack Obama, tenggelam di dekat kediaman keluarga di Martha's Vineyard.

Polisi Negara Bagian Massachusetts mengonfirmasi identitas paddleboarder, yang tubuhnya ditemukan dari Edgartown Great Pond pada hari Senin (24 Juli).

Campbell, 45, yang berasal dari Dumfries, Virginia, mengunjungi Martha's Vineyard ketika keluarga Obama jauh dari rumah mereka, lapor Associated Press.

Dalam sebuah pernyataan, mantan Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama, menyatakan kesedihan mereka dan memberikan penghormatan kepada Campbell sebagai bagian berharga dari keluarga mereka.

Mereka menceritakan bagaimana mereka pertama kali bertemu dengannya sebagai koki sous berbakat di Gedung Putih, menunjukkan kreativitas dan hasratnya akan kemampuan makanan untuk menyatukan orang.

Selama bertahun-tahun, mereka tumbuh mengenalnya sebagai individu yang hangat, menyenangkan, dan luar biasa baik, menerangi hidup mereka dengan kehadirannya.

Kecelakaan tragis

Pencarian paddleboarder yang hilang dimulai pada hari Minggu setelah sesama paddleboarder melaporkan bahwa Campbell mengalami kesulitan di permukaan, akhirnya tenggelam dan gagal muncul kembali.

Pencarian dihentikan sementara pada hari Minggu (23 Juli) tetapi dilanjutkan keesokan harinya. Polisi negara bagian, menggunakan teknologi sonar dari sebuah kapal, menemukan tubuhnya sekitar 100 kaki dari pantai, pada kedalaman sekitar 8 kaki. Tragisnya, Campbell tidak mengenakan jaket pelampung pada saat kejadian.

Keluarga Obama menyampaikan simpati mereka kepada istri Campbell dan anak laki-laki kembarnya.

Mereka lebih lanjut menceritakan bagaimana mereka telah mengundangnya untuk terus menjadi bagian dari kehidupan mereka setelah meninggalkan Gedung Putih, dan dia dengan ramah menerima tawaran mereka.

"Ketika kami pertama kali bertemu dengannya, dia adalah seorang koki sous berbakat di Gedung Putih – kreatif dan bersemangat tentang makanan, dan kemampuannya untuk menyatukan orang," kata pasangan itu.

"Pada tahun-tahun berikutnya, kami mengenalnya sebagai orang yang hangat, menyenangkan, luar biasa baik yang membuat hidup kami sedikit lebih cerah," kata Michelle Obama.

"Itu sebabnya, ketika kami bersiap-siap untuk meninggalkan Gedung Putih, kami meminta Tafari untuk tinggal bersama kami, dan dia dengan murah hati setuju. Dia telah menjadi bagian dari hidup kami sejak saat itu, dan hati kami hancur karena dia pergi," tambahnya.

(***)