Dokter Soroti Kasus Cupang Picu Stroke, Kok Bisa? Ini Penjelasan Medisnya
RIAU24.COM - Sesi bercinta yang panas kadang bisa membuat orang-orang menjadi lupa diri.
Akibat terlalu terbawa suasana, tak sedikit yang melakukan aktivitas seksual secara berlebihan.
Misalnya, memberi cupang pada tubuh pasangan.
Cupang adalah bekas ciuman yang menempel di tubuh dan sekilas tampak seperti memar. Bekas ini muncul ketika pasangan mencium dan mengisap area tersebut terlalu keras.
Meski menggairahkan, dalam kondisi tertentu cupang ternyata bisa membahayakan.
Salah satunya dialami oleh wanita berusia 35 tahun di Denmark. Ia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kelumpuhan di tubuh bagian kanannya.
Setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan, wanita itu ternyata mengalami stroke ringan akibat cupang pada lehernya.
Dokter mengatakan cupang tersebut menyebabkan luka pada arteri karotis yang memicu penyumbatan aliran darah.
Arteri karotis sendiri adalah pembuluh yang mengalirkan darah menuju otak. Akibatnya, jika terjadi penyumbatan, maka akan memutus suplai darah ke otak dan memicu terjadinya stroke.
Akibat 'gigitan cinta' di lehernya, wanita itu akhirnya harus mengalami lumpuh selama 12 jam sebelum akhirnya dinyatakan sehat dan bisa pulang.
Tak hanya itu, pada 2016 seorang pemuda di Mexico City meninggal akibat serangan stroke hebat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemuda itu terkena stroke setelah mendapat cupang di leher oleh pacarnya.
"Jika Anda ingin menunjukkan kasih sayang dengan memberikan cupang, Anda harus tahu dulu di mana letak arteri karotis atau Anda akan tahu sendiri apa yang terjadi saat seseorang mengalami stroke," ujar dr Noman dalam video unggahannya, dikutip dari The Sun, Rabu (2/8/2023).
Dalam video yang lain, dr Noman juga mengajarkan kepada para followersnya cara mengetahui letak arteri karotis di leher.
"Arteri ini berada di leher dan cukup dangkal. Anda memiliki dua (arteri), satu di setiap sisi leher. Cara terbaik untuk menemukannya adalah mulai dari jakun, kemudian geser kira-kira 2,5 cm ke samping, dan gunakan tiga jari untuk merasakan denyut nadi," terangnya.
Sementara dikutip dari Penn Medicine, kerusakan pada arteri karotis merupakan penyebab dari 1/3 kasus stroke yang terjadi di seluruh dunia. Penyakit yang berhubungan dengan arteri karotis juga rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki riwayat diabetes, stroke, hipertensi, kolesterol, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. ***