Menu

TAHUKAH ANDA : Pakar Diet Bicara Risiko Intermittent Fasting pada Wanita, Bisa Picu Kemandulan?

Devi 14 Aug 2023, 19:13
Pakar Diet Bicara Risiko Intermittent Fasting pada Wanita, Bisa Picu Kemandulan?
Pakar Diet Bicara Risiko Intermittent Fasting pada Wanita, Bisa Picu Kemandulan?

RIAU24.COM - Puasa intermiten merupakan salah satu metode diet yang paling populer selama beberapa tahun terakhir. 

Efektivitas metode ini sudah dibuktikan oleh berbagai figur publik seperti Jennifer Aniston, Nicole Kidman, dan artis Indonesia Tika Panggabean.

Namun di balik manjurnya puasa intermiten, pakar mengungkapkan kalau metode diet yang trending itu ternyata berpotensi membuat wanita menjadi mandul. Kok bisa?

Pakar diet dari AS, Carolyn Williams, mengatakan puasa intermiten bisa mengganggu produksi hormon yang mengatur siklus menstruasi pada wanita. 

Sebab, selama puasa intermiten tubuh dipaksa untuk terus bekerja tanpa asupan nutrisi yang memadai. Hal ini menimbulkan gangguan pada produksi hormon, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi.

Williams menjelaskan ada dua hormon yang berperan dalam mengatur siklus menstruasi pada wanita, yakni hormon luteinizing (LH) dan hormon follicle stimulating (FSH). LH dan FSH mengatur siklus menstruasi dengan cara mempersiapkan tubuh untuk ovulasi, di mana rahim melepaskan sep telur yang siap dibuahi.

Kedua hormon tersebut tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik apabila tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup. Tanpa kedua hormon itu, siklus menstruasi menjadi tidak teratur, dan pada kasus yang lebih langka, menyebabkan kemandulan. Ini karena tanpa menstruasi, wanita tidak bisa mengalami ovulasi, sehingga mencegah kehamilan.

"Ia (puasa intermiten) memicu efek yang beruntun pada hormon," ujarnya, dikutip dari Daily Mail, Senin (14/8/2023).


Jadi, Amankah untuk Tetap Lanjut Puasa Intermiten?

Williams menuturkan efek samping tersebut bisa dihindari dengan mengonsumsi makanan tertentu saat periode makan. Ia menyarankan makanan-makanan yang padat nutrisi seperti daging tanpa lemak, sayuran berserat, protein, lemak asam seperti omega-3, dan vitamin.

Ia juga mengingatkan untuk menjaga asupan kalori agar tubuh tetap bisa melakukan pembakaran tanpa mengalami efek samping karena kekurangan nutrisi.

"Jika kamu merasa kelelahan, itu artinya kamu tidal mengonsumsi cukup kalori. Kamu harus mencukupi kebutuhan kalori agar tubuh tetap bisa berfungsi dengan baik," ucapnya.

"Kamu harus mengonsumsi kalori untuk bisa membakar lemak. Tanpa kalori, kinerja tubuh akan melambat dan berhenti karena ia tidak tahu harus melakukan apa," pungkasnya. ***