Menu

Cerita Wanita Bisa Punya Anak dari Transplantasi Rahim, Begini Prosedurnya

Devi 27 Aug 2023, 15:53
Cerita Wanita Bisa Punya Anak dari Transplantasi Rahim, Begini Prosedurnya
Cerita Wanita Bisa Punya Anak dari Transplantasi Rahim, Begini Prosedurnya

RIAU24.COM - Wanita asal Alabama, Amerika Serikat bernama Mallory berhasil melahirkan anaknya dengan prosedur transplantasi rahim. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir pada Mei 2023 di Universitas Alabama, RS Birmingham.

Mallory mengatakan bahwa ketika remaja ia sadar bahwa ia terlahir tanpa rahim. Kondisi tersebut dinamakan sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser.

"Saya telah menyadari bahwa, oke, saya tidak akan mampu mengandung anak saya sendiri. Tapi bagi saya, itu selalu terasa seperti ada yang kurang," ucap Mallory dikutip dari USA Today, Minggu (27/8/2023).

Prosedur transplantasi rahim untuk bisa mendapatkan anak dinilai menjadi salah satu tonggak sejarah luar biasa untuk dunia medis. Langkah medis tersebut membuat ibu yang mengalami masalah infertilitas karena faktor rahim memiliki lebih banyak pilihan untuk memiliki anak.

Adapun tiga transplantasi rahim lainnya juga telah dilakukan di Amerika Serikat. Masing-masing prosedur dilakukan dengan uji penelitian klinis.

Prosedur Transplantasi Rahim

Dikutip dari UAB News, prosedur transplantasi rahim yang dilakukan oleh Mallory dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahapan-tahapannya seperti berikut ini:

1. Fase Embrio
Embrio dihasilkan melalui fertilisasi in vitro (IVF). Pasien diberikan obat kesuburan untuk menghasilkan sel telur yang kemudian dikeluarkan dari indung telurnya dan dibuahi di luar tubuh.

2. Fase Transplantasi
Rahim dikeluarkan dari donor dan ditransplantasikan pada pasien. Pasien mulai diberi obat imunosupresif untuk mencegah penolakan transplantasi. Obatan-obatan dikonsumsi selama transplantasi, termasuk selama kehamilan.

3. Fase Kehamilan

Beberapa bulan setelah operasi transplantasi dilakukan, salah satu embrio dari pasien akan dimasukkan ke dalam rahim. Jika transplantasi berhasil, pasien akan hamil. Kesehatan ibu dan bayi akan dipantau secara ketat.

4. Fase Kelahiran
Bayi dilahirkan melalui proses operasi caesar. Jika kehamilan berjalan baik dan pasien ingin memiliki anak kedua, maka rahim akan dibiarkan di tubuh pasien dan pengobatan akan dilanjutkan. Enam bulan setelah melahirkan, transfer embrio kembali dapat dilakukan.

5. Fase Pengangkatan Rahim
Setelah proses melahirkan selesai, maka rahim yang sebelumnya ditransplantasikan akan diangkat. Pengobatan imunosupresif juga dihentikan.

Proses transplantasi hingga kelahiran pada setiap orang dapat berbeda-beda setiap orang. Setiap orang yang melakukan transplantasi rahim akan memerlukan waktu hingga dua sampai lima tahun. ***