China Ingin Dunia Tolak HAM jika Jadi Alat Politik Campuri Negara Lain
RIAU24.COM -Wakil Presiden China Han Zheng menyerukan dunia harus menolak isu HAM yang menjadi alat politik untuk mencampuri urusan negara lain.
Pernyataan itu terungkap saat Han memberi pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Kamis (21/9).
"Negara di seluruh dunia harus memajukan perjuangan HAM internasional melalui kerja sama dan menentang politisasi dan standar ganda dalam isu hak asasi manusia," demikian laporan China Daily mengutip penyataan Han.
Han lalu berkata, "Yang lebih penting adalah dunia harus menentang penggunaan HAM dan demokrasi sebagai alat politik untuk mencampuri urusan negara lain."
Wapres China itu tak menyebut secara rinci negara mana yang menggunakan HAM untuk mencampuri urusan lain.
Namun, selama beberapa tahun terakhir China kerap berselisih dengan Amerika Serikat mulai dari ekonomi, Laut China Selatan, Taiwan hingga isu HAM.
Pada 2022 lalu, AS mengusulkan agar forum di PBB menggelar debat terkait pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di China.
Seruan tersebut muncul usai Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) merilis laporan yang menyatakan China menghancurkan situs Islam di Xinjiang pada Agustus 2022.
Laporan setebal 48 halaman itu berjudul Penilaian HAM PBB tentang masalah hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang (XUAR), China.
Dalam laporan itu, China dianggap meningkatkan pembatasan ekpresi praktik agama bagi Umar Islam hingga menghancurkan masjid, tempat suci dan kuburan.
(***)