Babak Baru Kasus Penganiayaan Imam Masykur, Ada Dugaan Bos Besar di Balik Aksi Praka RM Cs
RIAU24.COM - Berkas kasus pembunuhan terhadap Imam Masykur yang melibatkan tiga anggota TNI hampir rampung. Prajurit Kepala Riswandi Malik alias Praka RM, Prajurit Kepala Heri Sandi alias Praka HS dan Praka J akan segera menjalani persidangan.
Diketahui, tiga anggota TNI itu merupakan anggota Paspampres Praka RM, anggota dari Direktorat Topografi TNI AD Praka HS, dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda.
Namun, kuasa hukum dari keluarga Imam Masykur, Hotman Paris menduga ada bos yang menjadi dalang di balik aksi tiga anggota TNI menculik dan menganiaya Imam Masykur hingga meninggal dunia.
"Diduga ini, menurut informasi yang kami dengar, ini oknum-oknum ini, ada bosnya lagi di atas, katanya oknum pengusaha," kata Hotman dilansir dari cnnindonesia.com.
Menurutnya praktik menculik lalu memeras pedagang obat itu sudah berlangsung lama. Ia berharap aparat bisa mengungkap hal tersebut.
"Seorang pengusaha oknum swasta, bukan dari militer. Ini dia lah yang mengkoordinir ini. Itu yang harusnya kita mohon kepada Mabes atau Polda agar dikembangkan penyidikan agar bos cukongnya ini ikut juga segera ditangkap," katanya.
Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar tidak menampik dugaan itu. Menurutnya, bos para prajurit itu diduga bukan dari militer.
"Patut diduga dia ini disuruh orang. Makanya dia disuruh, 'yang enggak nyetor sama gua, lu sikat'," kata Irsyad.
Ia mengatakan informasi tersebut akan disampaikan Pomdam kepada Polda Metro untuk dikembangkan lantaran terduga bos merupakan sipil.
"Iya, kan, sipil. Kita, kan, cuma sampai Imam Masykur, keterangan lain kita komunikasikan dengan Polda Metro. Itu yang harus dikembangkan. Keterangan ini akan saya sampaikan pada Polda," katanya.
Dalam kasus ini, selain tiga anggota TNI, ada tiga warga sipil turut terlibat. Salah satunya bernama Zulhadi Satria Saputra yang merupakan merupakan kakak ipar dari Praka RM.