Kecilnya Jenius hingga Raih PhD di Usia 16, Kini Zhang Xinyang Malah Ingin Menganggur
RIAU24.COM - Pernah menuai pujian dan dianggap 'anak ajaib' di Tiongkok karena mendapatkan gelar PhD di usia 16 tahun, Zhang Xinyang kini malah seperti tak berambisi.
Zhang kini menuai kontroversi dan hujatan dari para netizen di China. Dia meminta agar orang tuanya yang berasal dari Provinsi Liaoning untuk membelikannya sebuah flat di Beijing senilai 2 juta yuan atau Rp 4,3 miliar.
Zhang mengatakan kepada orang tuanya, jika tidak diberi flat, maka akan melepas gelar master dan menolak tawaran gelar PhD.
Orang tua Zhang pada akhirnya menyewa sebuah flat di Beijing dan berbohong bahwa mereka telah membelinya, ungkap laporan China Central Television pada 2011 lalu, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Oktober 2023.
"Membeli apartemen, mendapat pekerjaan, dan terdaftar secara resmi sebagai penduduk kota Beijing adalah sebuah kesuksesan," kata dia dalam laporan tersebut.
"Kalian ingin aku tinggal di Beijing lebih dari siapa pun, jadi kalian harus berusaha keras untuk ini," kata Zhang ditujukan kepada orang tuanya.
Zhang mulai masuk universitas pada usia 10 dan kuliah magister pada usia 13. Pada 2011 di usianya yang ke 16, dia kuliah PhD di jurusan Matematika Terapan, Beihang University, sebuah kampus bergengsi di Beijing.
Zhang menyelesaikan gelar doktoral pada 2019 dan menjadi pengajar di wilayah Ningxia Hui dan mengundurkan diri dua tahun kemudian.
Kini, dia memandang bahwa duduk-duduk dan tidak melakukan apa pun adalah kunci kebahagiaan seumur hidup. Pandangannya mengenai kesuksesan berubah total semenjak menjadi mahasiswa PhD.
Dia sekarang tak memiliki pekerjaan full-time, hanya memiliki beberapa ribu yuan di rekeningnya, bekerja freelance, menyewa sebuah flat di Shanghai, dan masih bergantung secara finansial kepada orang tuanya.
"Mereka (Orang tua) berhutang kepadaku," kata Zhang kepada Jiupai News dikutip dari SCMP.
"Apartemen yang tidak pernah mereka beli untukku sekarang harusnya sudah seharga 10 juta yuan," ujarnya.
Pandangan hidup Zhang dan ketergantungannya kepada orang tua memicu perdebatan panas di dunia maya China. Ada berbagai spekulasi mengapa Zhang pada akhirnya berpandangan demikian.
Ada yang berkomentar, "Orang tuanya terobsesi membesarkan anak jenius sehingga dia mengompensasi proses hilangnya masa pertumbuhan anak-anak dengan cara lain."
"Dia tidak menjadi orang dewasa yang menggerogoti orang tua secara tiba-tiba," kata yang lain. "Dia sudah menyerah setelah berusaha berkali-kali gagal melepaskan diri," tambah komentator tersebut.
Dosen pascasarjana Zhang, Zhang Yuehui turut berkomentar bahwa mantan anak didiknya masih berkesempatan melakukan hal-hal besar jika mau.