Menu

Ratusan Ribu Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan 'Biadab' Israel di Gaza 

Zuratul 13 Oct 2023, 09:44
Ratusan Ribu Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan 'Biadab' Israel di Gaza. (icrc.org/Foto)
Ratusan Ribu Warga Palestina Mengungsi Akibat Serangan 'Biadab' Israel di Gaza. (icrc.org/Foto)

RIAU24.COM - Lebih dari 338.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi imbas dari gempuran serangan udara Israel yang menghancurkan tempat tinggal mereka, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kini muncul seruan untuk membuka jalur pasokan bantuan yang aman dan membangun koridor kemanusiaan yang memungkinkan warga Palestina meninggalkan zona konflik, di mana banyak rumah telah dibom dan dihancurkan oleh serangan udara.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan pasokan makanan, bahan bakar dan air harus diperbolehkan menjangkau warga sipil di Gaza di tengah pemboman dan blokade Israel.

"Saat ini kita memerlukan akses kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan," kata Antonio Guterres.

Sejak serangan Hamas pada akhir pekan lalu, Israel telah mengepung Gaza, memutus pasokan listrik, bahan bakar, makanan, barang dan air. 

Pasokan listrik utama di Gaza padam setelah satu-satunya pembangkit listrik di sana kehabisan bahan bakar.

Kementerian kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 1.200 warganya tewas akibat serangan balasan Israel atas serangan kelompok milisi Palestina, Hamas, pada Sabtu (07/10) lalu.

Korban jiwa dari kedua belah pihak kini mencapai hampir 2.500 orang.

Adapun pasukan pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa 1.200 warga Israel telah dibantai oleh kelompok bersenjata Hamas selama akhir pekan dan jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan ratusan ribu pasukannya sudah berada di dekat perbatasan jalur Gaza "siap melaksanakan misi yang telah diberikan".

Juru bicara pasukan pertahanan Israel (IDF), Jonathan Conricus mengatakan pihaknya telah membangun kembali penghalang di sekitar Gaza.

Kata dia, IDF juga mengirim "pasukan infanteri, tentara bersenjata, korps artileri", ditambah 300.000 pasukan cadangan, dekat perbatasan Gaza.

Penyeberangan Rafah, yang merupakan pintu keluar utama dari Gaza ke Mesir telah ditutup sejak Selasa (10/10) setelah pemboman Israel, menurut pejabat Gaza.

Pasukan Israel juga berkumpul di dekat perbatasan Gaza untuk persiapan serangan darat.

Militer Israel mengatakan ratusan ribu pasukannya sudah berada di dekat perbatasan jalur Gaza "siap melaksanakan misi yang telah diberikan".

Juru bicara pasukan pertahanan Israel (IDF), Jonathan Conricus mengatakan pihaknya telah membangun kembali penghalang di sekitar Gaza.

Kata dia, IDF juga mengirim "pasukan infanteri, tentara bersenjata, korps artileri", ditambah 300.000 pasukan cadangan, dekat perbatasan Gaza.

Mereka "berada di dekat Jalur Gaza untuk bersiap-siap melaksanakan misi yang diperintahkan pemerintah Israel - dan ini untuk memastikan Hamas pada akhir perang ini, tidak akan memiliki kemampuan militer apa pun yang dapat digunakan untuk mengancam atau membunuh warga sipil Israel".

(***)