Kisah Wanita Dikira Kena Flu Ternyata Idap Penyakit Misterius, Wajahnya Lumpuh
RIAU24.COM - Seorang wanita di Inggris mengira dirinya terkena flu biasa, sampai akhirnya dokter menyebut dirinya terkena penyakit misterius. Semua bermula dari keluhan flu yang mendadak dibarengi dengan gejala kelumpuhan di wajah. Caoimhe Reddy benar-benar merasakan mati rasa di pipi saat bangun tidur.
Ia menyadari keluhan ini saat tidak bisa menyeruput kopi seperti biasanya. Ketika melihat ke cermin, benar saja, sebagian wajahnya bahkan seperti merosot ke bawah. Sontak ia menelepon tim medis darurat lantaran khawatir gejalanya mengarah ke stroke.
Namun, apa yang didapat, hasil tes selama tujuh pekan menunjukkan hasil negatif stroke, tetapi dokter masih belum mengetahui apa penyebab kelumpuhan tersebut. Karenanya, diagnosis sementara belum diketahui.
Penyakit misterius ini telah membuatnya kesulitan untuk makan, minum, dan berbicara. Wanita 26 tahun itu bahkan kehilangan fungsi pengecap di separuh lidahnya.
Dokter mengatakan dugaan paling kuat sejauh ini adalah peradangan saraf wajah yang disebabkan oleh infeksi. Untuk saat ini, dia hanya harus menunggu.
"Ini sangat mengejutkan - alam semesta telah memutuskan untuk membekukan separuh wajah saya. Saya masih berusaha makan dan minum, dan berbicara sangat sulit," bebernya, dikutip dari Metro UK, Jumat (13/10/2023).
"Awalnya saya seperti, 'oke, keren. Ini akan hilang setelah beberapa hari. Lalu, ketika sudah dua minggu dan keadaan masih belum membaik, sepertinya saya harus terus belajar cara menghadapinya'," lanjut dia.
Caoimhe sedang menjalani pengobatan antibiotik, antivirus, dan steroid. Namun tujuh minggu kemudian, kelumpuhan di wajah belum juga membaik.
Dirinya mengaku tidak lagi merasa nyaman makan dan minum di depan umum, dan berbicara, terutama mengucapkan kata 'P' dan 'B', sungguh sangat sulit baginya.
"Semua yang saya lakukan sebelum kelumpuhan pada awalnya terasa tidak dapat dilakukan, bahkan pergi ke kedai kopi dan harus meminta sedotan," katanya.
"Saya pikir itu memalukan. Misalnya, bagaimana jika mereka bertanya apa yang terjadi? Bagaimana kalau mereka tahu aku sakit?"
Kini, Caoimhe berusaha menghadapi kondisinya secara langsung, dengan sikap positif semaksimal mungkin.
"Saya hanya ingin menjadi sebahagia dan sesehat mungkin," tambahnya. "Saya akan berlari untuk pertama kalinya dalam hidup saya, mencoba meningkatkan kebugaran saya.
"Saya juga memulai akupunktur, hanya mencoba untuk menjaga kesehatan mental saya dan memperbaiki kelumpuhan saya." ***