RIAU24.COM -Media sosial gempar usai Qatar diisukan menghentikan gas ke Eropa.

Hal ini terjadi gegara perang Israel dan milisi di Palestina, Hamas, sejak pekan lalu.

Pengguna akun media sosial X, Qatar_Affairs mengunggah dugaan itu.

"Qatar mengancam akan menghentikan pasokan gas ke dunia jika pemboman di Gaza tak berhenti!" tulis akun tersebut.

Cuitan serupa juga diunggah sejumlah akun lain, salah satunya Alahdat Arabian.

Pernyataan tersebut menimbulkan keheranan di kalangan pengamat Qatar di media sosial. Beberapa juga menilai Qatar_Affairs belum terverifikasi.

Profesor Studi Timur Tengah dari Universitas Hamad bin Khalifa di Qatar, Marc Owen, menyebut berita tersebut palsu.

Ia juga mengatakan akun itu digunakan untuk membingkai Qatar secara negatif.

"Dia menyamar sebagai akun berita yang sah dan sebagian besar konten mereka dirancang agar terlihat seperti akun berita standar Qatar, [tetapi] banyak disinformasi," ujar Owen ke Doha News.

Owen pernah membeberkan akun serupa, Qatar_Affairs, yang memberitakan negatif soal Qatar. Namun, akun ini ditangguhkan pada 2017.

Dia juga menyebut Qatar Affairs merupakan akun paling berpengaruh menyebarkan misinformasi.

Akun-akun itu diyakini terkait mesin propaganda Uni Emirat Arab.

Selama beberapa tahun terakhir berita sensasional, tuduhan aneh, membanjiri internet di Qatar.

"Taktiknya memberikan kesan masuk akal sehingga masyarakat lebih cenderung mempercayai berita palsu," kata Jones.

Pasukan Israel dan Hamas masih berperang sejak pekan lalu. Imbas perang ini, ribuan orang di Israel dan Palestina meninggal.

(***)