Pasien Baru Mpox DKI Keluhkan Lesi di Kemaluan, Seperti Apa Bentuknya?
RIAU24.COM - Ruam atau lesi yang terkait dengan cacar monyet (Mpox) biasanya berkembang melalui beberapa tahap. Awalnya, tampak seperti bercak kulit yang berubah warna, kemudian timbul benjolan, dan berubah menjadi lenting atau lesi yang berisi cairan padat.
Secara historis, ruam cacar monyet cenderung muncul di sekitar wajah, rongga mulut, hingga telapak tangan dan kaki. Namun, beberapa kasus cacar monyet setahun terakhir pada 2022, gejala lesi atau ruam lebih banyak ditemukan di alat kelamin seperti penyakit infeksi menular seksual (IMS).
dr Robert Sinto, SpPD, KPTI Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi KSM Ilmu Penyakit Dalam RSCM, menjelaskan, hal itu terjadi karena berawal dari sebuah pesta hubungan seksual yang terjadi pada kelompok tertentu. Kemudian orang-orang yang hadir dalam acara tersebut melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi, akhirnya tertular dan menyebarkan ke orang lain.
"Jadi penyakit ini bukanlah penyakit stigma bagi kaum tertentu. Jadi ada juga yang bukan kaum hubungan sesama jenis, tetapi juga kaum hubungan seksual terlibat juga. Jadi bukan menggambarkan orientasi seksual tertentu," ucapnya dalam sesi IG Live bersama DInas Kesehatan DKI (Dinkes) di Instagram, Kamis (19/10/2023).
Meski belakangan banyak dialami oleh kaum tertentu, tetapi dr Robert menegaskan penyakit ini bisa mengenai siapapun, baik itu lansia, anak kecil, pria maupun wanita.
"Memang data-data yang ada menunjukkan kecendrungan pada kelompok tertentu karena tadi sumbernya dari satu event yang sama kontak eratnya," imbuhnya
"Tapi memang untuk pencarian kasus, prioritas pencarian ya tadi karena populasi paling besar kelompok tertentu tersebut, jadi kelompok tertentu itu lah yang lebih berisiko terinfeksi cacar monyet," lanjutnya lagi.
Bagaimana Beda Bentuk Lesi karena Mpox Vs IMS di Kemaluan?
dr Robert mengatakan, tak ada cara lain selain melakukan diagnosis. Apabila ada pasien yang mengalami gejala berupa lesi atau lenting di alat kelaminnya, diperlukan pemeriksaan PCR untuk mengetahui sebab akibat dari gejala tersebut.
Merujuk pada sebuah penelitian, dr Robert menyebut sekitar 30 pasien yang didiagnosis cacar monyet ternyata juga terinfeksi penyakit infeksi menular seksual lainnya, seperti gonore hingga sipilis. Karenanya, diperlukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab gejala lesi yang diidap pasien.
"Jadi artinya, setiap kali kita ketemu yang mencurigai gambar kelainan kulitnya, maka jangan segan untuk melakukan pemeriksaan. Karena pemeriksaan itulah kita baru bisa mengetahui oh ini sipilis saja, oh ini sipilis plus mpox, sehingga kita bisa yakin yang terjadi pada pasien," sambungnya lagi. ***