Sekjen PBB: Serangan Hamas Tak Bisa Jadi Alasan Israel Gempur Palestina
RIAU24.COM - Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat di tengah kebrutalan Israel menggempur Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pertemuan tersebut, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan kalau Serangan Hamas tidaka bisa membenarkan 'hukuman kolektif' Israel terhadap Palestina.
"Pada saat yang sama, serangan yang dilakukan Hamas tidak akan pernah bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina," ujar Guterres melansir AFP, Sabtu (9/12).
Serangan brutal Israel ke Gaza telah memakan begitu banyak korban jiwa.
Kementerian Kesehatan (Menkes) Gaza mencatat, pertemuran dua bulan itu telah menewaskan 17.487 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Guterres dengan sekelompok negara Arab saat ini tengah mengupayakan untuk segera melakukan gencatan senjata.
Ia juga menyuarakan agar ratusan sandra segera dibebaskan tanpa syarat.
"Sekitar 130 sandera masih disandera. Saya menyerukan pembebasan mereka segera dan tanpa syarat, serta perlakuan manusiawi dan kunjungan Komite Palang Merah Internasional sampai mereka dibebaskan," ucap Guterres.
Guterres mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza untuk mencegah potensi semakin buruknya dampak bagi rakyat Palestina dan seluruh Timur Tengah.
Namun, Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert Wood mengatakan meski AS sangat mendukung perdamaian abadi, di mana Israel dan Palestina dapat hidup dalam damai dan aman, tapi AS tidak mendukung seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.
"Ini hanya akan menjadi benih bagi perang berikutnya," imbuh Wood.
(***)