Menkes Curhat Sengkarut Polemik Pasien Kanker di RI: Antrenya Bisa 3 Bulan
"PET scan di Jakarta itu cuma ada 3 sekarang. Bandung ada satu tapi nggak jalan. Kalimantan juga nggak jalan. Bayangin itu? Kita sudah siapkan anggarannya agar dalam waktu 2-3 tahun akan datang 13 PET scan, ke depan targetnya bisa menjadi 21 titik rumah sakit alat PET scan," sambung Menkes.
Selain kurangnya alat skrining, ia juga menyoroti masih kurangnya produksi radiofarmaka yang diperlukan untuk mengoperasikan PET scan. Radiofarmaka merupakan obat radioaktif yang diproduksi menggunakan cyclotron dan berguna untuk diagnosis dan dan terapi berbagai macam penyakit.
Situasi ini membuat sebagian alat PET scan yang ada di Indonesia tidak dapat beroperasi dengan optimal untuk membantu proses skrining penyakit kanker.
Jumlah cyclotron yang tersedia saat ini baru berjumlah tiga buah di seluruh Indonesia. Menkes Budi menargetkan tempat produksi radiofarmaka nantinya akan ditingkatkan hingga berjumlah 10 cyclotron agar pengoperasian 21 PET scan nantinya bisa efektif.
"Harapannya supaya masyarakat sudah nggak perlu antre panjang lagi. Kasian antrean-nya bisa sampai tiga bulan baru mau cek saja," pungkasnya.
Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus kanker Indonesia pada tahun 2020 mencapai 396.914 kasus. Sedangkan total kematian akibat penyakit kanker sebesar 234.511.