Jika PSI Lolos ke Senayan, Kaesang Disebut Berpotensi Maju Pilkada
RIAU24.COM -Kenaikan suara untuk partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai sorotan dari publik.
Hal ini berkaitan dengan melonjaknya suara 400 ribu dalam beberapa hari saja.
Pasalnya perolehan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu mendadak melambung di rekapitulasi suara yang sedang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Padahal sebelumnya hasil data dari hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, perolehan suara PSI hanya sekitar 2 persen.
Belakangan ini suaranya mendadak mendekati 3 persen. Hal itu mendapat sorotan banyak pihak.
Jika benar PSI mendapat suara 4 persen dan lolos ambang batas parlemen, maka ada potensi sang ketua umum Kaesang Pangarep terjun ke Pilkada.
Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, lonjakan suara PSI pada hasil real count KPU perlu dikritisi dan dikawal bersama.
Kenaikan suara itu dinilai tidak wajar. Jika tidak diawasi, suara partai yang dipimpin Kaesang tersebut bisa tembus 4 persen.
"Harus ditilik bagaimana suara itu masuk melalui C1 plano. Kalau PSI berhasil masuk senayan, bukan mustahil Kaesang maju sebagai kepala daerah," ucap peneliti di BRIN.
Di tempat lain, Komisioner KPU Idham Holik mengatakan bahwa pihaknya bakal mengonfirmasi jajarannya untuk mengecek anomali perolehan suara PSI.
Khususnya ke jajaran panitia pemilihan kecamatan (PPK). Dia memastikan, data yang tidak sinkron itu akan disinkronkan dengan formulir C hasil.
”Nanti akan kami bantu konfirmasi (ke PPK, Red) betul tidaknya (perolehan suara PSI yang berbeda dengan C hasil, Red),” kata Idham saat ditemui di kantor KPU Jakarta kemarin. Dia kembali menegaskan bahwa rekapitulasi suara yang dipublikasikan di sistem KPU hanya alat bantu. Bukan hasil resmi.
Mengenai lonjakan suara PSI yang melampaui hasil quick count sejumlah lembaga survei, Idham belum bisa memberikan komentar.
Namun, dia menegaskan bahwa semua pihak bisa turut mengawasi proses rekapitulasi berjenjang itu.
”Saya ingin mengajak para pengakses Sirekap, tidak hanya melihat data numeriknya saja, tapi mohon lihat foto formulir model C hasil planonya,” ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie sebelumnya mengingatkan semua pihak untuk tidak tendensius menyikapi rekapitulasi KPU yang masih berlangsung.
Menurut Grace, penambahan dan pengurangan suara dalam proses rekapitulasi merupakan hal wajar.
Terlebih, hingga saat ini masih ada lebih dari 70 juta suara yang belum dihitung.
(***)