RIAU24.COM -  Salat tarawih merupakan salah satu momen istimewa bagi umat muslim di bulan Ramadan. Selain menjadi bagian dari ibadah puasa, salat tarawih ternyata memiliki manfaat positif bagi kesehatan. Berbeda dengan salat lima waktu, salat tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat, disusul dengan salat witir 3 rakaat.

Dalam pelaksanaannya, terdapat gerakan-gerakan yang melibatkan bagian tubuh, seperti pada saat rukuk, sujud, maupun berdiri. Gerakan tersebut ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan.

"Pada saat gerakan salat, hampir semua sendi di tubuh kita bergerak. Sendi lutut akan bergerak, sendi panggul akan bergerak, sendi bahu mungkin semua akan bergerak," ungkap konsultan sport injury, dr Yohanes Toban Layuk Allo, SpOT(K) dalam diskusi dengan wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2024).

"Di sini fungsinya adalah mengurangi risiko kaku sendi," tambah dr Toban.

Intensitas salat tarawih yang berbeda dengan salat lima waktu, juga dapat meningkatkan fleksibilitas otot. Risiko kekakuan otot dan sendi banyak dialami mereka yang seharian bekerja di depan layar komputer dan jarang bergerak.

Menurut dr Toban, risiko tersebut bisa dikurangi dengan menyempatkan diri bergerak di sela-sela kerja. Tidak harus olahraga berat, beberapa gerakan ringan yang bisa dilakukan di mana saja sudah bisa memberikan manfaat bagi otot dan sendi.

"Banyak gerakan yang tidak harus hanya dengan salat, bisa waktu bekerja nih kita ambil waktu dua jam misal berdiri melakukan peregangan dan segala macem, nah gerakan tersebut kurang lebih sama dengan gerakan salat tarawih, dan manfaatnya sama," pungkasnya. ***