Kronologi 8 Atlet Indonesia Dijatuhkan Hukuman Berat Oleh BWF
Di tahun berikutnya, antara 1 hingga 30 Juni 2017, bersama dengan Androw Yunanto, HT melakukan pengaturan skor di turnamen internasional Syed Modi.
Seluruh pemain yang bersedia diajak mengatur pertandingan dan menerima uang dari Hendra Tandjaya mendapat hukuman dari BWF.
Hukuman untuk delapan atlet badminton Indonesia berupa sanksi seumur hidup dan denda.
Termasuk juga hukuman kepada Agripinna Prima Rahmanto Putra yang tidak melaporkan ajakan HT guna mengatur pertandingan ganda putra dan kalah di Vietnam Open pada 1 Agustus hingga 30 September 2017.
BWF sempat memberitahu PBSI guna mengajukan permintaan wawancara lain kepada ID, SP, FA, dan MM dalam periode 18 September 2017 hingga 12 Maret 2019. Akan tetapi keempatnya tidak pernah menghadiri wawancara.
Badan badminton dunia itu memberi tahu PBSI soal dakwaan pelanggaran peraturan BWF oleh delapan terdakwa itu berupa 'pemberitahuan hukuman'.