Menu

Perang Gaza: Israel Melakukan Upaya untuk Memblokir Surat Perintah Penangkapan ICC Terhadap Netanyahu

Amastya 29 Apr 2024, 20:21
Perdana Menteri Netanyahu (kiri) berada di bawah tekanan yang tidak biasa atas surat perintah penangkapan yang ditakuti terhadapnya dan pejabat tinggi Israel lainnya /Reuters
Perdana Menteri Netanyahu (kiri) berada di bawah tekanan yang tidak biasa atas surat perintah penangkapan yang ditakuti terhadapnya dan pejabat tinggi Israel lainnya /Reuters

RIAU24.COM - Pemerintah Israel sedang melakukan upaya untuk memblokir surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan pejabat tinggi lainnya, Times of Israel melaporkan pada hari Minggu (28 April) mengutip sumber.

Para pejabat Israel percaya bahwa ICC telah mempersiapkan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan ini untuk para pejabat atas tuduhan terkait dengan perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Laporan itu mengatakan bahwa Dewan Keamanan Nasional negara itu memimpin kampanye (untuk mencegah surat perintah penangkapan), menambahkan kementerian luar negeri juga terlibat dalam upaya tersebut.

Salah satu sumber mengatakan kepada publikasi bahwa fokus utama dari tuduhan ICC adalah bahwa Israel sengaja membuat orang-orang Palestina kelaparan di Jalur Gaza.

'Netanyahu di bawah tekanan yang tidak biasa'

Menurut jurnalis dan analis Israel Ben Caspit, Perdana Menteri Netanyahu berada di bawah tekanan yang tidak biasa atas surat perintah penangkapan yang ditakuti terhadapnya dan pejabat tinggi lainnya.

Menulis sebuah artikel di Walla News, Caspit mengatakan bahwa Netanyahu memimpin dorongan tanpa henti melalui telepon untuk mencegah surat perintah penangkapan, yang difokuskan terutama pada pemerintahan AS yang dipimpin Joe Biden.

Jumat lalu, Perdana Menteri Israel mengatakan dalam sebuah posting di Telegram bahwa di bawah kepemimpinannya, Israel tidak akan pernah menerima upaya ICC untuk merusak hak dasarnya untuk membela diri.

Di tengah perkembangan ini, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan bahwa negaranya mengharapkan ICC untuk menahan diri dari mengeluarkan surat perintah penangkapan.

"Jika perintah dikeluarkan, mereka akan membahayakan komandan dan tentara IDF dan memberikan dorongan kepada organisasi teroris Hamas dan poros Islam radikal yang dipimpin oleh Iran yang kami lawan," kata Katz dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada akhir untuk konflik dalam waktu dekat

Pada 7 Oktober tahun lalu, militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Lebih dari 200 orang disandera oleh Hamas.

Israel membalas keras di Jalur Gaza dan telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina. Lebih dari 77.000 orang terluka di wilayah yang dilanda perang itu.

(***)