Utusan Israel Secara Dramatis Merobek Piagam PBB Sebagai Protes Atas Resolusi Keanggotaan Palestina
Pemungutan suara ini memberi Palestina, yang saat ini merupakan negara pengamat, dorongan yang lebih kuat menuju keanggotaan penuh, status yang pada akhirnya harus disetujui oleh Dewan Keamanan.
Duta Besar Erdan dengan keras mengkritik resolusi tersebut, mencapnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap Piagam PBB dan menuduh Majelis Umum melewati veto AS yang diberikan di Dewan Keamanan bulan sebelumnya.
"Hari ini akan turun dalam keburukan," kata Erdan dalam pidatonya yang berapi-api.
"Saya ingin seluruh dunia mengingat momen ini, tindakan tidak bermoral ini, hari ini saya ingin mengangkat cermin untuk Anda, sehingga Anda dapat melihat apa sebenarnya yang Anda timbulkan pada Piagam PBB dengan suara destruktif ini. Anda mencabik-cabik Piagam PBB dengan tangan Anda sendiri," katanya kepada anggota majelis sambil mengangkat mesin penghancur miniatur dan merobek salinan piagam PBB.
Erdan meningkatkan retorikanya dengan mengatakan bahwa resolusi tersebut membuka PBB untuk ‘Nazi modern,’ referensi ke Hamas.
Menyebut pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, "Hitler zaman kita," katanya, "Hari ini, Anda juga akan memberikan hak istimewa dan hak kepada negara teror Hamas di masa depan. Anda telah membuka Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Nazi modern, untuk Hitler di zaman kita."