Menu

Rusia Sebut Ukraina Melindungi Teroris ISIS yang Melarikan Diri Setelah Serangan Konser Moskow

Amastya 24 May 2024, 20:33
Ledakan di gedung konser Moskow /Reuters
Ledakan di gedung konser Moskow /Reuters

RIAU24.COM Rusia pada hari Jumat (24 Mei) mengatakan bahwa ISIS mengeksekusi serangan gedung konser Maret di Moskow berkoordinasi dengan entitas yang tidak disebutkan namanya di Ukraina.

Serangan teror yang menewaskan lebih dari 140 orang adalah serangan paling mematikan terhadap warga sipil di Rusia dalam dua dekade.

"Dalam proses penyelidikan telah ditetapkan bahwa persiapan, pembiayaan, serangan dan mundurnya para teroris dikoordinasikan melalui internet oleh anggota Provinsi Khorasan (IS-K)," cabang ISIS yang aktif di Afghanistan dan Pakistan, Alexander Bortnikov, kepala FSB, seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti.

Negara Islam telah mengaku bertanggung jawab pada beberapa kesempatan atas serangan 22 Maret tetapi Moskow menghubungkan Ukraina dan Barat dengan serangan itu.

Bortnikov, saat menyelidiki sudut pandang Ukraina dalam pernyataannya pada hari Jumat (24 Mei), mengatakan, “setelah menyelesaikan serangan, para teroris menerima instruksi yang jelas untuk bergerak menuju perbatasan Ukraina, di mana dari sisi lain sebuah 'jendela' telah disiapkan untuk mereka."

"Penyelidikan sedang berlangsung, tetapi sudah aman untuk mengatakan bahwa intelijen militer Ukraina terlibat langsung dalam serangan ini," kata kantor berita negara mengutip Bortnikov.

Ukraina membantah terlibat dalam insiden itu.

Serangan konser Moskow: Apa yang terjadi?

Teroris menyerbu tempat Balai Kota Crocus di pinggiran Moskow sebelum membakar gedung pada bulan Maret, menewaskan lebih dari 140 orang.

Lebih dari selusin tersangka telah ditangkap termasuk empat penyerang, yang semuanya berasal dari negara Asia Tengah Tajikistan, bekas republik Soviet di perbatasan utara Afghanistan.

Amerika Serikat mengatakan telah secara terbuka dan pribadi memperingatkan Rusia pada awal Maret bahwa teroris merencanakan serangan terhadap gedung konser di Moskow.

Sejumlah pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media AS setelah pembantaian bahwa mereka telah mengatakan kepada Moskow bahwa Balai Kota Crocus secara khusus yang direncanakan ISIS untuk diserang.

(***)