RIAU24.COM - Air rebusan serai adalah salah satu ramuan herbal yang kaya akan nutrisi. Manfaat air serai pun beragam, mulai dari melancarkan pencernaan, menurunkan kolesterol dan tekanan darah, hingga melindungi dari risiko penyakit jantung.

Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsi minuman yang menyehatkan ini. Sebab, jika diminum oleh orang yang memiliki kondisi medis tertentu, air serai justru bisa memicu efek samping yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Lantas, siapa saja yang tidak dianjurkan mengonsumsi air serai? Dikutip dari berbagai sumber, berikut kelompok orang yang tidak disarankan minum air serai.

1. Ibu hamil
Ibu hamil adalah salah satu kelompok orang yang tidak dianjurkan mengonsumsi air serai. Pasalnya, air serai dapat berdampak buruk bagi kehamilan.

Dikutip dari WebMD, serai dapat merangsang rahim dan memicu aliran menstruasi. Hal ini sangat berisiko menyebabkan keguguran.
Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi ramuan herbal apapun tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

2. Pasien penyakit ginjal

Air serai juga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang yang mengidap penyakit ginjal. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Renal Nutrition menemukan konsumsi serai dalam dosis tinggi atau dosis rendah dalam jangka panjang, dapat mengurangi laju filtrasi glomerular (GFR). GFR adalah laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di gloremulus, struktur ginjal yang bertugas menyaring limbah dan racun dari darah.

Lebih lanjut, peneliti juga menemukan kemungkinan penurunan GFR diikuti oleh penurunan fungsi renal lainnya. Karena itu, orang yang sudah mengalami masalah dengan ginjalnya dianjurkan untuk tidak mengonsumsi air serai.

3. Pasien darah tinggi yang mengonsumsi obat diuretik
Pasien hipertensi yang mengonsumsi obat diuretik juga tidak dianjurkan untuk minum air serai. Diuretik adalah jenis obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan cara merangsang urinasi untuk mengeluarkan kelebihan garam dan air dari dalam tubuh.

Serai juga memiliki sifat yang mirip dengan obat diuretik. Jika keduanya dikonsumsi secara bersamaan, maka tekanan darah dapat turun terlalu drastis dan memicu hipotensi atau tekanan darah rendah. Selain itu, keseimbangan elektrolit dalam tubuh pun akan ikut terganggu lantaran tubuh membuang terlalu banyak garam dan cairan. ***