RIAU24.COM -Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menetapkan 18 orang tersangka buntut peristiwa bentrokan suporter bola di akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jumat (31/5) malam.

Bentrokan itu terjadi saat oknum suporter Persebaya Surabaya, Bonek diduga hendak mengadang kelompok suporter lain usai laga final Liga 1 2023-2024 antara Madura United kontra Persib Bandung di Bangkalan Madura.

"34 orang yang sudah diamankan, berdasarkan hasil gelar perkara kami telah menetapkan 18 orang sebagai tersangka," kata Kasatreskirm Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetya saat dikonfirmasi, Minggu (2/6).

Kini, kata Prasetya, 18 orang itu telah ditahan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak. 

Semantara lainnya masih diperbolehkan pulang dan dikenakan wajib lapor.

"Yang kita lakukan penahanan 18 orang, lainnya dipulangkan dan dikenakan wajib lapor dan dilakukan pendalaman," ucapnya.

Selain menangkap para tersangka, Prasetya mengatakan pihaknya juga mengantongi sejumlah barang bukti. 

Di antaranya kayu serta batu yang diduga digunakan oknum suporter saat bentrokan.

Namun dia belum bisa membeberkan detail peran 18 orang tersebut. Ia menyebut hal itu akan disampaikan secara rinci saat jumpa pers Senin (3/6) besok.

"Perannya masing-masing disampaikan Senin secara detail saat rilis, ada beberapa barang bukti yang diamankan kayu, batu," ujarnya.

Sebelumnya, Bentrokan antara kelompok suporter Persebaya Surabaya, Bonek dengan aparat kepolisian terjadi di Jalan Kedung Cowek, atau akses keluar Jembatan Suramadu menuju Surabaya, Jumat (31/5) malam.

Ratusan Bonek memadati akses perbatasan Suramadu, mereka diduga hendak mengadang kelompok suporter lain usai laga final Liga 1 2023-2024 antara Madura United kontra Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

Bentrokan yang melibatkan Bonek bermula saat polisi bersama anggota Brimob meminta Bonek untuk membubarkan karena menutup akses masuk Surabaya dari Jembatan Suramadu.

Bonek yang enggan bubar lantas melakukan lemparan batu ke arah polisi. Aparat keamanan kemudian melakukan pengejaran kepada para suporter.

(***)