Menyedihkan Melihat Anak-anak Gaza, Tubuh Tinggal Tulang Karena Kelaparan
RIAU24.COM - Situasi warga Palestina di Gaza terutama anak-anak sangat menyedihkan. Tidak cukupnya bantuan yang menjangkau warga di Gaza, menyebabkan anak-anak menghadapi kelaparan yang nyata. Mengerikan melihat gambar anak-anak yang tubuhnya tinggal tulang karena kelaparan.
Melansir dari inilah, kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) telah mengeluarkan peringatan tentang situasi kelaparan yang dialami anak-anak di Gaza. OCHA mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional dengan memfasilitasi pengiriman bantuan yang aman ke Jalur Gaza.
“Menurut saya, mereka tentu saja tidak mendapatkan jumlah yang sangat mereka perlukan untuk mencegah kelaparan, untuk mencegah segala jenis kengerian yang kita lihat,” kata juru bicara OCHA Jens Laerke, mengutip Al Mayadeen. Ia menegaskan, menurut hukum humaniter internasional, otoritas Israel wajib membantu pengiriman bantuan ke Jalur Gaza yang diblokade.
Ketika menjawab pertanyaan mengenai hambatan dalam mengakses bantuan, juru bicara OCHA menyatakan bahwa tugas pengiriman bantuan seharusnya tidak berhenti di perbatasan. “Tidak berhenti ketika Anda turun hanya beberapa meter melintasi perbatasan kemudian pergi dan menyerahkannya kepada lembaga kemanusiaan. Mereka tidak dapat melewati zona pertempuran aktif untuk mengambilnya. Jadi, bantuan yang masuk tidak sampai ke masyarakat.”
Laerke juga menekankan bahwa penyeberangan darat untuk konvoi bantuan ke Gaza sangatlah penting, karena merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan [bantuan] dalam skala besar dan cepat. Ia menyoroti perlunya lebih banyak penyeberangan darat yang terbuka dan aman untuk memastikan bantuan dapat disalurkan secara efisien.
Pernyataan tersebut bertepatan dengan kejadian tragis dimana seorang anak Palestina berusia 13 tahun Abdul Qader al-Sarahi meninggal secara tragis karena kelaparan. Tragedi itu terjadi menyusul penutupan perbatasan Rafah oleh Israel sehingga menghalangi akses bantuan kemanusiaan.