Para Ilmuwan Berburu Sumber Sinyal Radio dari Luar Angkasa yang Berkedip Selama 1 Jam
RIAU24.COM - Para ilmuwan di Australia telah menemukan sinyal radio yang tidak biasa yang berasal dari luar angkasa.
Sinyal radio aneh berkedip selama hampir satu jam, yang merupakan yang terpanjang yang pernah terlihat sampai saat ini.
Setelah beberapa pengamatan, juga ditemukan bahwa sinyal radio memancarkan kilatan panjang dan terang dari pulsa lemah tapi cepat, dan kadang-kadang tidak ada sama sekali.
Tim ilmuwan belum menemukan penjelasan untuk fenomena mengejutkan tersebut.
Bukan hal yang aneh untuk mendeteksi sinyal radio di jauh planet kita karena para astronom biasanya melihat banyak semburan gelombang radio yang berasal dari seluruh hamparan luas alam semesta, yang mereka sebut transien radio.
Transien radio ini meletus di alam semesta sesekali, beberapa dalam pola dan beberapa hanya berkedip sekali.
Menurut peneliti, sebagian besar transien radio ini berasal dari bintang neutron berputar yang dikenal sebagai pulsar.
Mereka memancarkan kilatan gelombang radio secara teratur, seperti beberapa mercusuar kosmik.
Biasanya, bintang-bintang neutron ini berputar dengan kecepatan luar biasa, hanya membutuhkan beberapa detik atau bahkan sepersekian detik untuk menyelesaikan setiap rotasi.
Tetapi sinyal radio yang baru-baru ini ditemukan (atau sementara) memiliki siklus panjang satu jam, membuatnya menjadi penampilan yang langka.
Pencarian asal sinyal radio terpanjang terus berlanjut
Tim peneliti di Wajarri Yamaji Country di Australia Barat menamai radio transien periodik yang baru ditemukan ASKAP J1935 + 2148.
Angka-angka dalam nama menunjuk ke lokasi sinyal radio di langit yang ditemukan menggunakan teleskop radio ASKAP CSIRO.
Menggunakan ASKAP, tim secara bersamaan memantau sumber sinar gamma dan mencari pulsa dari ledakan radio cepat, ketika ASKAP J1935 + 2148 terlihat.
Sinyal melompat keluar karena terdiri dari gelombang radio terpolarisasi melingkar, yang berarti arah gelombang pembuka botol di sekitar saat sinyal bergerak melalui ruang.
Pengamatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa ASKAP J1935 + 2148 termasuk dalam kelas transien radio periode panjang yang relatif baru.
Hanya dua lainnya yang pernah ditemukan, dan periode 53,8 menit ASKAP J1935 + 2148 sejauh ini adalah yang terpanjang.
“Asal usul sinyal yang memiliki periode penampilan yang begitu lama tetap menjadi misteri yang mendalam,” kata tim.
Salah satu kemungkinannya adalah bahwa itu adalah bintang neutron yang berputar lambat.
Namun, objek yang menjadi katai putih tidak dapat dikesampingkan.
Katai putih adalah abu seukuran Bumi dari bintang yang terbakar habis yang telah kehabisan bahan bakarnya.
Katai putih sering memiliki periode rotasi yang lambat, tetapi tim tidak tahu cara apa pun yang dapat menghasilkan sinyal radio dengan intensitas ini.
Terlebih lagi, tidak ada katai putih lain yang sangat magnetis di dekatnya, yang membuat penjelasan bintang neutron lebih masuk akal.
Satu penjelasan mungkin bahwa objek tersebut adalah bagian dari sistem biner di mana bintang neutron atau katai putih mengorbit bintang lain yang tak terlihat.
"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi apa objek itu, tetapi skenario mana pun akan memberikan wawasan berharga tentang fisika benda-benda ekstrem ini," tulis tim dalam makalah penelitian mereka.
Penelitian ini dipublikasikan di Nature Astronomy.
(***)