Menu

Gerak-gerik Kecanduan Judi Online yang Tak Boleh Diabaikan

Devi 15 Jun 2024, 09:30
Gerak-gerik Kecanduan Judi Online yang Tak Boleh Diabaikan
Gerak-gerik Kecanduan Judi Online yang Tak Boleh Diabaikan

RIAU24.COM - Korban judi online semakin sering dilaporkan dan berujung fatal. Mulai dari cekcok antarkeluarga, terjerat hutang ratusan juta, penggunaan obat-obatan terlarang, bahkan sampai menjadi pelaku pembunuhan. Kebanyakan terjebak karena berawal dari hanya mencoba-coba, adrenaline rush, sekadar rekreasi, sampai boleh jadi mengkhayal mendapatkan bantuan dalam jumlah fantastis secara instan.

"Dia bisa judi online karena nggak ada kerjaan, jadi rekreasinya judi, bisa juga karena ada kebutuhan untuk dapat bantuan tiba-tiba, misalnya dari judi cuma 100 ribu, dapatnya 10 juta," jelas psikolog klinis Tri Iswardani dalam perbincangan di Sunset Talk detikSore 'Gara-gara Judi Online', Jumat (14/6/2024). Jumat (14/6/2024).

Tergiur akan kesuksesan teman dari judi online juga menjadi jebakan para pelaku sampai rela terus mengeluarkan uang yang tidak disadari nominalnya semakin besar. Walhasil, masalah baru mulai terjadi, yakni melakukan pinjaman online dan hutangnya terus menggunung.

Tri mengingatkan potensi kecanduan tidak hanya terjadi di usia dewasa muda, tetapi juga kelompok remaja yang sudah mengantongi kartu tanda penduduk (KTP).


Gerak-gerik Kecanduan Judi Online

Dirinya menyebut kecanduan judi online akan membuat seseorang semakin sering menutupi banyak hal, utamanya soal finansial. Bisa saja mereka mendadak menjual banyak aset tanpa alasan yang jelas.

"Diam-diam dia akan mencoba terus, semakin sering berbohong kepada keluarga, waktu yang dia habiskan di depan gadget semakin lama," jelasnya.

"Tiba-tiba dia punya hutang, hutangnya makin lama semakin nambah, dari awalnya 300 ribu sampai bisa jutaan rupiah, dia akhirnya lari ke pinjol. Bahkan saya nemu kasus orang yang main judi online itu harus terus memonitor aplikasinya," kata dia.

"Jadi dia harus memantau, melek terus, dan untuk kebutuhan kuat meleknya, dia mulai lah pakai sabu, sabu juga jadi semakin addict, akhirnya tertangkap, ketahuan, direhabilitasi dan ternyata awal mulanya baru diketahui karena judi online," pungkasnya.

Tri meminta para keluarga dan teman dekat yang melihat gerak-gerik seseorang kecanduan judi online untuk segera membawanya terapi ke psikolog dan psikiater sebelum telanjur terlambat. ***