Menu

Dokter Jiwa Sebut Kecanduan Judi Online Bisa Menurun dari Genetik

Devi 15 Jun 2024, 09:39
Dokter Jiwa Sebut Kecanduan Judi Online Bisa Menurun dari Genetik
Dokter Jiwa Sebut Kecanduan Judi Online Bisa Menurun dari Genetik

RIAU24.COM - Permasalahan judi online tengah menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Tak sedikit warganet yang melaporkan orang terdekatnya mengalami kecanduan judi online hingga nekat hutang sana-sini.

Psikiater dr Kristiana Siste, SpKJ(K) mengatakan bahwa ada banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecanduan judi online. Tidak hanya pada faktor lingkungan, menurutnya kondisi kecanduan ini lebih pada masalah kondisi mental individu.

Seseorang yang tidak memiliki masalah dalam bertindak atau memutuskan sesuatu akan lebih memiliki kontrol atas dirinya sendiri walaupun lingkungan 'mendukungnya' untuk melakukan judi online.

Salah satu faktor penyebab kecanduan judi online adalah kemudahan akses. Menurutnya, dengan sistem online dan modal yang sedikit, kini judi sudah bisa dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

"Selain itu ada masalah motivasi apakah dia memang ada kesulitan ekonomi? Terus orang ini gampang bosen apa nggak," ucap dr Kristiana dalam acara Kemencast Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

"Kemudian masalah personality. Mereka yang memiliki masalah personality seperti antisosial, impusivitasnya tinggi, melakukan sesuatu tanpa pikir panjang dampak akibatnya. Kondisi tersebut dapat meningkatkan kerentanan judi online yang tinggi," sambungnya.

Selain masalah motivasi dan personalitas, dr Kristiana juga menyoroti adanya faktor keturunan yang membuat seseorang lebih rentan kecanduan judi online. Menurutnya, secara genetik kecanduan judi online dapat diturunkan kepada anak.

"Jadi secara genetik itu juga bisa menurun juga. Memiliki kontribusi juga untuk menyebabkan seseorang kecanduan judi online daripada mereka yang tidak memiliki faktor genetiknya," ujar dr Kristiana

"Misalnya ada anggota keluarga dengan kecanduan judi atau kecanduan-kecanduan lainnya. Itu memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk kecanduan," pungkasnya. ***