Israel dan Hizbullah yang Didukung Iran Semakin Dekat dengan Perang, Ini 5 Konsekuensinya Jika Terjadi
RIAU24.COM - Militer Israel dan kelompok militan Lebanon Hizbullah yang didukung Iran telah bertukar tembakan selama lebih dari delapan bulan secara paralel dengan perang Gaza yang dimulai pada awal Oktober tahun lalu.
Sejak perang Israel-Hamas dimulai, hampir setiap hari terjadi baku tembak antara militer Israel dan Hizbullah, memicu kekhawatiran perang besar-besaran antara keduanya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan pada hari Jumat (21 Juni) bahwa pihaknya prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Lebanon.
"Satu langkah gegabah, satu salah perhitungan bisa memicu bencana yang jauh melampaui perbatasan, dan terus terang, di luar imajinasi," katanya kepada wartawan.
"Mari kita perjelas: Orang-orang di kawasan ini dan orang-orang di dunia tidak mampu membayar Lebanon untuk menjadi Gaza yang lain," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Konsekuensi jika Israel dan Hizbullah berperang:
1) Sebuah laporan baru-baru ini oleh Politico mengatakan bahwa perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah akan menghancurkan, dan getaran akan mengguncang seluruh Timur Tengah dan sekitarnya. Laporan itu mengatakan bahwa perang akan berisiko merusak proses normalisasi pimpinan AS yang rapuh yang telah dengan susah payah dibentuk untuk meningkatkan hubungan antara Israel dan tetangga Arabnya.
2) Laporan itu menambahkan bahwa perang semacam itu kemungkinan akan melihat Iran terlibat dalam konflik dengan cara yang lebih besar dan jauh lebih terbuka daripada selama perang antara Israel dan Hizbullah pada tahun 1996 dan 2006.
3) Ketika pertempuran sehari-hari antara Israel dan Hizbullah meningkat, ribuan pejuang dari kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah telah sepakat untuk datang ke Lebanon dan bergabung dengan Hizbullah dalam pertempurannya dengan Israel jika ada perang habis-habisan antara kedua faksi, kantor berita Associated Press melaporkan. Beberapa kelompok Lebanon dan Irak yang didukung oleh Iran telah melancarkan serangan terhadap Israel dan sekutunya sejak perang Gaza dimulai.
4) Awal pekan ini, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengancam bahwa tidak ada tempat di Israel yang aman jika perang penuh pecah. Dia menekankan bahwa teater perang kemudian akan berkembang jauh melampaui Levant untuk memasukkan Siprus jika Israel diizinkan menggunakan bandara dan fasilitas pulau itu untuk logistik.
5) Laporan Politico juga menunjukkan bahwa baik Israel maupun Hizbullah tidak akan berperang dengan sarung tangan anak-anak. Kedua belah pihak dapat menimbulkan kerusakan yang mengerikan di sisi lain. Hizbullah telah menembakkan roket ke Israel dalam solidaritas dengan sekutu Palestinanya Hamas sejak perang Gaza meletus, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah-rumah di Israel. Puluhan ribu warga Lebanon juga telah meninggalkan rumah mereka setelah serangan Israel di Lebanon selatan.
(***)