Menu

Pedang Kuno Raja Arthur Menghilang Secara Misterius Setelah Tetap Tertancap di Batu Selama 1.300 Tahun

Amastya 3 Jul 2024, 19:12
Pedang Durandal kuno tetap bersarang di batu /net
Pedang Durandal kuno tetap bersarang di batu /net

RIAU24.COM Pedang Durandal kuno yang terkenal, yang juga disebut versi Prancis dari ‘Excalibur legendaris Raja Arthur, menghilang secara misterius setelah tetap bersarang di batu selama 1.300 tahun terakhir.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di The Telegraph, seorang pencuri tampaknya telah mencuri pedang Durandal dari batunya, meskipun terjepit dan dirantai ke batu 32 kaki dari tanah.

Pedang itu tetap berada di kota kecil abad pertengahan Rocamadour dan merupakan salah satu atraksi utama kota.

Telah diyakini selama berabad-abad bahwa pedang itu pernah dipegang oleh ksatria semi-legendaris Roland yang telah berperang untuk Charlemagne pada abad kedelapan.

Penyelidikan telah diluncurkan oleh para pejabat di Rocamadour ke dalam hilangnya pedang secara misterius.

Pencurian ini telah menyebabkan desa di puncak tebing kehilangan daya tarik wisatanya yang berharga dengan Walikota Dominique Lenfant menyatakan bahwa penduduk setempat merasa seperti bagian dari mereka telah dilucuti.

Berbicara kepada surat kabar Prancis La Depeche, Walikota Lenfant mengatakan bahwa kota itu telah hancur.

"Kita akan merindukan Durandal. Itu sudah menjadi bagian dari Rocamadour selama berabad-abad, dan tidak ada pemandu yang tidak menunjukkannya ketika dia berkunjung," tambahnya.

"Rocamadour merasa itu telah dilucuti dari sebagian dirinya sendiri, tetapi bahkan jika itu adalah legenda, nasib desa kami dan pedang ini terjalin," kata walikota.

Apa yang dikatakan legenda tentang pedang misterius itu?

Menurut legenda, Durandal adalah pedang paling tajam dan tidak bisa dihancurkan di dunia. Ia mampu memotong batu menggunakan satu pukulan.

Kualitas magis pedang telah dijelaskan dengan jelas dalam puisi epik abad ke-11 ‘The Song of Roland.’

Puisinya ditulis dalam bahasa Prancis kuno dan merupakan karya besar tertua sastra Prancis yang masih ada.

Satu-satunya salinannya yang masih ada disimpan di Perpustakaan Bodleian di Oxford, menurut Telegraph.

Legenda mengatakan bahwa seorang malaikat memberikan Durandal kepada mantan kaisar Romawi Charlemagne yang ia berikan kepada prajurit terbaiknya.

Sebelum menemui ajalnya di Pertempuran Roncevaux Pass, Roland telah melakukan upaya untuk mematahkan pedang di bebatuan sehingga musuh-musuhnya tidak akan membawanya bersama mereka tetapi gagal menghancurkannya.

Dia kemudian melemparkan pedang ke udara dan Durandal kemudian melakukan perjalanan ratusan mil sebelum terjebak di tebing di Rocamadour, menceritakan legenda itu.

(***)