Menu

Penasihat Khusus Presiden Suriah Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Mobil 

Zuratul 6 Jul 2024, 14:44
Penasihat Khusus Presiden Suriah Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Mobil. (Screenshot BBC)
Penasihat Khusus Presiden Suriah Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Mobil. (Screenshot BBC)

RIAU24.COM -Salah satu penasihat Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan mobil yang parah. 

Penasihat khusus kepresidenan Damaskus itu mengalami pendarahan otak dan sempat dirawat selama tiga hari di rumah sakit sebelum kehilangan nyawanya.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/7/2024), kabar meninggalnya seorang penasihat media untuk Presiden Assad yang bernama Luna al-Shibl itu diumumkan oleh kantor kepresidenan Suriah pada Jumat (5/7) waktu setempat.

"Kepresidenan Republik Arab Suriah berduka atas meninggalnya penasihat Luna al-Shibl, yang meninggal hari ini setelah kecelakaan mobil yang serius," demikian pernyataan kantor kepresidenan Suriah.

"Dia menjabat dalam beberapa tahun terakhir sebagai direktur kantor politik dan media untuk kepresidenan dan kemudian sebagai penasihat khusus kepresidenan," imbuh pernyataan tersebut.

Laporan media pemerintah Suriah menyebut al-Shibl mengalami "pendarahan otak" yang memerlukan operasi darurat setelah mobil yang dikendarainya "tergelincir dari jalan raya".

Wanita berusia 48 tahun ini mulai dikenal setelah berhenti dari karier jurnalisme bergengsi di lembaga penyiaran Al Jazeera, yang berbasis di Qatar, untuk menjadi penasihat media bagi Presiden Assad ketika Damaskus menindak para pengunjuk rasa damai tahun 2011 lalu, yang memicu konflik berkepanjangan.

Namun perannya berkembang jauh melampaui urusan komunikasi, di mana al-Shibl mendapatkan tempat di lingkaran dalam Presiden Assad dan mendampinginya dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi di Suriah maupun dalam kunjungan langka ke luar negeri.

Tahun 2020 lalu, Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanski kepada al-Shibl dan suaminya, Ammar Saati, dengan Departemen Keuangan AS pada saat itu menuduhnya "berperan dalam mengembangkan narasi palsu Assad soal dia mempertahankan kendali negara dan soal rakyat Suriah makmur di bawah kepemimpinannya".

(***)