Menu

Tragis! Wanita 33 Tahun Ini Tewas Serangan Jantung Pasca Jalani Operasi Bokong

Devi 7 Jul 2024, 13:14
Tragis! Wanita 33 Tahun Ini Tewas Serangan Jantung Pasca Jalani Operasi Bokong
Tragis! Wanita 33 Tahun Ini Tewas Serangan Jantung Pasca Jalani Operasi Bokong

RIAU24.COM - Lagi-lagi operasi kecantikan memakan korban. Kali ini dialami oleh wanita di Brasil, bernama Aline Maria Ferreira da Silva. Ia merupakan ibu dari dua anak yang juga berprofesi sebagai influencer. Peristiwa ini berawal saat Aline melakukan operasi untuk mengencangkan bokongnya atau Brazilian butt lift (BBL) di sebuah klinik di Goiania, Brasil. Saat operasi, ia dilaporkan menyuntikkan 30 ml polimetil metakrilat (PMMA) di setiap bokongnya.

Di Amerika Serikat, penggunaan PMMA tidak disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA). Bahan ini dianggap tidak aman digunakan untuk prosedur tersebut.

Suntikan PPMA adalah cairan pengisi yang sering digunakan secara ilegal untuk pengencangan bokong dan pembesaran bokong di Brasil. Cairan ini bisa berbahaya, salah satunya berisiko memicu infeksi yang lebih besar.

Sehari setelah prosedur, wanita 33 tahun itu sakit hingga dilarikan ke rumah sakit. Aline disebut mengalami demam tinggi. Ia diberikan resep antipiretik oleh tim medis untuk mengatasi kondisinya.

Namun, kondisi Aline malah semakin memburuk. Ia dirawat di rumah sakit dalam kondisi yang serius pada 29 Juni, setelah mengalami pusing dan sakit perut yang parah.

Sekitar 10 hari pasca prosedur BBL, Aline mengalami serangan jantung dan meninggal dunia pada 2 Juli 2024. Ia dimakamkan di pemakaman Campo da Esperanca, Brasil, pada 4 Juli 2024.

Ibu dari Aline mengatakan putrinya sebelumnya sempat menjalani operasi plastik pada bagian mata, hidung, dan bibirnya di klinik yang sama. Namun, semuanya berjalan dengan baik.

"Karena dia telah melakukan begitu banyak operasi di sana, dia sepenuhnya mempercayai pemilik klinik," kata ibu Aline, dikutip dari The Sun.

"Putri saya sehat, dia baik-baik saja. Saya ingin keadilan, keadilan harus ditegakkan," sambungnya.

Polisi telah menangkap pemilik klinik pada 3 Juni, dengan dugaan tidak terdaftar untuk melakukan prosedur tersebut. Sampai saat ini, investigasi kasus kematian Aline masih terus berlangsung. ***